Daerah

Para Penjual Hewan Kurban Di Garut Mengeluh, Harga Beli Selangit Tapi Penjualan Sulit

Garut, Beritanasional.ID – Menjelang tibanya perayaan hari raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 9 Juli 2022, pedagang hewan ternak yang ada di Kabupaten Garut, Jawa-Barat mengeluhkan tingginya harga dari peternak hewan.

Naiknya harga tersebut menyebabkan pedagang tidak bisa meraup untung dan daya beli konsumen menjadi turun. Harga hewan kurban jelang Idul Adha 2022 juga terkesan sulit untuk penjualannya.

Akibatnya, jual beli hewan kurban saat ini sepi ditambah adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) membuat stok yang langka hingga harga hewan kurban jelang Idul Adha 2022 naik. Bahkan tak kurang para konsumen pun terkejut dengan harga yang ditawarkan dan banyak yang mengurungkan niat untuk membeli hewan kurban lebih awal karena harga hewan kurban jelang Idul Adha 2022 naik. Biasanya di H-7 Idul Adha para pembeli mulai berdatangan, namun sejak kenaikan banyak pembeli yang menunda niatnya untuk membeli hewan kurban.

Hal tersebut, dikatakan Mahrom ( 52 ) salah seorang penjual hewan kurban di wilayah Bayongbong saat diwawancarai Beritanasinol.ID Jum’at, ( 08/7). Menurutnya, mungkin. Saya selaku penjual cukup merugi di Idul Adha kali ini, harga tinggi dari para petani peternak hewan dan tidak diimbangi dengan daya beli konsumen, akibatnya kami khususnya pedagang bingung menentukan harga yang bisa dijangkau oleh konsumen. Karena daya beli masyarakat sangat berpengaruh bisnis seperti ini” ujar Mahrom.

Selain turunnya daya beli harga yang beredar juga sangat tinggi, kasus PMK menyebabkan baik stok ataupun kelancaran distribusi belum bisa diprediksi hingga H-2 ini.

“Dengan merebaknya PMK baik stok dan bagaimana alur distribusi belum bisa diperkirakan, tapi untuk saat ini masih di titik aman dengan catatan harga yang cukup tinggi dari distributor,” terangnya.

Kemudian di tempat yang berbeda, kami dari Beritanasional.ID sempat mewawancarai Salah satu konsumen. Bernama Asep ( 46 ) menurutnya,saya warga masyarakat yang ada di Kebupaten Garut, memang pada setiap tahunnya rutin melakukan kurban saat. Namun saat ini mengurungkan niatnya membeli hewan kurban, walaupun biasanya saya selalu lebih dahulu mendaftar hewan kurbannya ke masjid terdekat. Tapi dengan adanya PMK dan tingginya harga di pasaran saya pun mengurungkan niatnya.

” Memang basanya saya selalu beli di awal untuk menghindari kenaikan harga menjelang hari raya, tapi sekarang kebalikannya. Tingginya harga di pasaran membuat saya mengurungkan niat membeli. Ya kalau tahun depan gatau, tapi Insya Allah saya lihat perkembangannya dulul lihat situasi dan kondisinya seperti apa,” pungkasnya. ( Diky )
Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button