BeritaNasional.ID.Selayar – Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Selayar, Patta Amir. SP menegaskan bahwa penyaluran bantuan sosial di Kepulauan Selayar telah dilakukan secara maksimal oleh seluruh petugas Dinsos dan tentu saja tidak semua bisa terpuaskan, karena kita harus sadari, ada-ada saja kendala dalam pelaksanaanya dilapangan. Misalnya kendala data daftar penerima yang setiap saat bergerak dinamis, dan kecepatan pelaporan data yang saat ini menjadi perhatiannya sebagai penanggungjawab pelaksana lapangan.
Kecepatan laporan itu sangat penting, dan saat ini, kami menerapkan pola informasi dari masyarakat mengenai penyaluran dan pendataan penerima bantuan sosial dari pemerintah, jelas Patta Amir.
Harapan agar seluruh elemen bisa terlibat menyampaikan langsung kepada Dinas Sosial, jika menemukan atau mengetahui ada persoalan bantuan sosial, Ia berharap agar segera menyampaikan ke Dinas Sosial, agar kami bisa segera melakukan aksi lapangan. Hal ini disampaikan Patta Amir, Jumat (20/8) usai mengecek kegiatan penyaluran bantuan sosial ke salah satu warga Kampung Jammeng, Desa Layolo Baru, Kecamatan Bontosikuyu, yang sempat ramai di media sosial.
Kepala Dinas Sosial, Patta Amir. SP mengaku berterima kasih dengan informasi media, mengingat informasinya sangat bermanfaat. Bukan apanya, kami di Dinas Sosial Selayar, sangat terbatas personil, jadi memang kami sangat butuh informasi lapangan.
Menurutnya kasus tersebut tidak perlu terjadi, jika pelaporannya cepat diterima, ungkapnya. Sekaligus meminta kepada awak media yang wilayahnya di Kepulauan Selayar, agar melakukan cros cek dan melakukan klarifikasi terlebih dahulu, jika mendapati permasalahan bantuan sosial dilapangan. Maksud saya agar pola informasi masyarakat untuk membantu kerja-kerja Pemerintah dibidang ini dapat terwujud, tegasnya.
” Silahkan teman-teman media, langsung ke kantor atau menghubungi saya, melalui telepon atau wa, jika ada informasi yang perlu dikonfirmasi” , kata Patta Amir.
Patta Amir, Kepala Dinas Sosial juga menjelaskan bentuk-bentuk bantuan sosial, sistem pendataan, sistem penyaluran, kendala-kendala lapangan dan bagaimana menyiasati kurangnya personil Dinas Sosial saat ini.
“Akan sangat lebih baik kalau masyarakat bisa terlibat dalam implementasi ke lapangan, sehingga output atau golnya bisa dilihat dan bisa kita lakukan evaluasi bersama dengan masyarakat,” ujar Patta Amir. (Andi).
