Aceh

Pelatihan Alat Teknologi Tepat Guna (TTG) Pencetak Batu Bata Interlock Untuk Industri Kecil 

BeritaNasional.id l Banda Aceh, – Tim pengabdi Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk (PKMBP) tahun 2022 di bawah pengelolaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) USK tahun 2022 telah melaksanakan kegiatan pelatihan pencetakan bata interlock kepada dua industri kecil yang memproduksi material bangunan di Rukoh dan Lamteh.

Melalui inovasi alat pencetak bata interlock, maka industri kecil ini telah memproduksi material dinding model bata interlock. Dikatakan interlock karena metode pelaksanannya terkait atau terkunci antara batu satu dan batu lain yang ada diatasnya karena mempunyai pasak betina dan jantan. Bentuk yang menarik sehingga tidak perlu diplester dan di cat. Metode pemasangannya tidak memerlukan tenaga kerja yang khusus karena sangat muda.

Inovasi alat pencetak dan material pencampurannya telah diuji di Laboratorium Konstruksi dan Bahan Bangunan Fakultas Teknik USK melalui beberapa penelitian sejak tahun 2017 sampai dengan sekarang. Berdasarkan ketua tim kegiatan yaitu DR. Yulia Hayati., ST., M.Eng bahwa sudah seharusnya industri kecil di Kota Banda Aceh ini mengembangkan material bata interlock yang ramah terhadap lingkungan dan efektif serta efisien dalam pemasanganya serta produknya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pada kegiatan ini tim pengabdi terdiri dari DR. Yulia Hayati., ST., M.Eng, Sabri., ST., MT dan Cut Sprilia, SE., M.Interbuss.

Berdasarkan Bapak Amrizal Abdullah sebagai pemilik industri kecil di Gampong Rukoh bahwa dengan adanya kegiatan ini maka akan menambah pengetahuan kami tentang perkembangan material dinding seperti bata interlock. Bata interlock yang sudah kami produksi berdasarkan hasil kegiatan ini sudah ada peminat dari beberapa konsumen yang datang ke industri ini, yang bermakna produk ini akan kami pasarkan bila produksi telah stabil. Dengan adanya alat ini dan hasil produk telah melalui uji di laboratorium yang dilakukan oleh tim USK, kami tidak ragu lagi untuk memproduksi bata ini.

Berdasarkan ketua kegiatan bahwa pemasaran akan dilaksanakan bila industri yang dibina ini telah terampil dalam mengoperasilan alat dan pencampuran material bata interlock. Pemasaran akan dilakukan pada industri kecil pimpinan Bapak Amrizal Abdullah di Gampong Rukoh dan Bapak Saiful Bahri AH di Gampong Lamteh serta melalui media on line.

Menurut ketua tim kegiatan bahwa material bata interlock yang termasuk dalam bata beton berlubang karena campurannya terdiri dari semen, tanah dan pasir serta air. Bila ditambahkan tanah maka dapat menggunakan tanah diatomae, pozzolan atau jenis tanah liat. Untuk saat ini akan diproduksi untuk dua klasifikasi mutu saja yaitu tingkat mutu II, dan III.

Harapannya inovasi alat dan bahan pencampuran bata interlock ini dapat diaplikasikan pada industri kecil di Kota Banda Aceh dan menjadi inspirasi bagi peneliti lainnya untuk menciptakan alat TTG yang dapat terjangkau oleh industi kecil. (*)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button