Pemkot Pekalongan Apresiasi RW Terbaik dalam Pengelolaan Sampah, FKSS Jadi Teladan Penanganan di Lingkungan Warga

Beritanasional.ID, Pekalongan | Kota Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan terus memperkuat komitmennya dalam menangani persoalan sampah melalui kolaborasi aktif dengan masyarakat. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah memberikan apresiasi kepada RW dengan pengelolaan sampah terbaik, sekaligus mendorong peran Forum Kelurahan Siaga Sehat (FKSS) sebagai motor penggerak di tingkat kelurahan dan RW.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, menyampaikan bahwa persoalan sampah di Kota Pekalongan saat ini telah memasuki fase darurat, sehingga partisipasi masyarakat sangat penting. “Penanganan sampah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. FKSS telah membuktikan efektivitasnya di tingkat RW dan kelurahan, dan respons warga sejauh ini sangat luar biasa,” ungkapnya saat menghadiri kegiatan apresiasi pengelolaan sampah di Kelurahan Panjang Baru, Senin (26/5/2025).
Menurut Afzan, sejumlah RW telah menunjukkan pengelolaan sampah yang optimal dan patut dijadikan contoh bagi wilayah lain. “Kami telah menetapkan kategori RW dengan pengelolaan terbaik. Kelurahan seperti Sapuro Kebulen dan Panjang Baru bahkan telah memberikan penghargaan kepada RW berprestasi. Harapannya, sistem serupa dapat diterapkan secara merata di seluruh kelurahan,” jelasnya.
Pemerintah Kota melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pun tengah menyiapkan sejumlah sarana pendukung pengelolaan sampah untuk memperkuat gerakan ini, mulai dari fasilitas pengumpulan hingga pengolahan akhir. “Kita tidak bisa berjalan sendiri. Peran serta masyarakat menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah secara berkelanjutan,” tegasnya.
Ketua FKSS, A. Hendri Setiyawan, menambahkan bahwa apresiasi yang diberikan kepada RW telah melalui proses penilaian yang ketat. Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ke-29.
Adapun RW yang menerima penghargaan atas pengelolaan sampah terbaik adalah RW I, RW II, dan RW IV. Ketiganya tidak hanya menerima uang pembinaan, tetapi juga fasilitas pendukung seperti rumah botol, gerobak sampah, dan alat pembakar sampah.
Hendri berharap, penghargaan ini bisa menjadi pendorong semangat bagi RW lain untuk terus mengedukasi warga dalam mengelola sampah secara mandiri dan berkesinambungan. “Kesadaran dan peran aktif warga menjadi pondasi utama untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat,” tutupnya. (mflh)