Daerah

Pengunjung Kolam Air Panas dan Pemilik Warung Blawan Mengeluh

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Bencana alam terjadi di seluruh Bondowoso, termasuk di Desa Blawan Kecamatan Ijen. Mirisnya, destinasi wisata tidak luput dari bencana tersebut.

Akibatnya, atap air panas tidak mampu menahan guyuran hujan. Tentu saja kondisi ini membuat pengunjung tidak nyaman. Karena mereka berendam untuk menghangatkan badan, tapi diguyur hujan.

Keluhan juga disampaikan pemilik warung yang ada di komplek kolam air panas, Mahrija. Wanita paruh baya ini mengeluhkan warung yang ditempati berjualan tidak ada pemeliharaan dari Disparporabud, padahal Mahrija mengaku membayar upeti pada petugas Rp 1,5 juta/tahun.

“Kios yang dibangun oleh Disparporabud tidak menggunakan perencanaan yang baik, kios berada dibawah, berdempetan dengan kolam, seharusnya ada diatas, agar keamanan terjamin,” kata Mahrija.

Material yang digunakan untuk warung/kios, lanjutnya, menggunakan bahan material yang tidak layak, atap seng karatan dan menggunakan seng bekas. Pintu menggunakan triplek yang paling murah, paling tipis.

Ditamabhakan, sehingga saya sebagai penyewa kios dirugikan, karena keamanannya tidak terjamin. Pencuri tidak perlu mencongkel untuk mencuri, cukup menjulurkan tangannya, karena triplek papannya sudah lapuk.

Mahrija mengaku ditarik iuran oleh petugas Rp 1,5 juta setiap tahun, tanpa diberi bukti pembayaran. Dia menilai, Pemkab hanya rajin menarik iuran, tapi tidak pernah melakukan perawatan terhadap warungnya berjualan.

Menyikapi keluhan Mahrija dan bocornya atap pemandian air panas, Ketua LSM TIKAM, H. Daryanto mengatakan, Disparporabud keterlalun. Mahrija seorang Gakin mencari riski yang halal masih dipalak oleh petugas yang tidak bertanggung jawab.

“Sedangkan destinasi pemandian air panas merupakan ikon Bondowoso. Seharusnya Disparporabud merawat dengan baik, bukan hanya diambil penghasilan/pendapatannya. Karena destinasi ini sudah menginternasional,” keluhnya. (Syamsul Arifin/Bernas)

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button