Puskesmas dan Posyandu: Pilar Strategis dalam Integrasi Layanan Kesehatan Primer

PRINGSEWU – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) terus memainkan peran vital dalam mendukung terwujudnya sistem layanan kesehatan primer yang terintegrasi, komprehensif, dan berkelanjutan.
Melalui penyediaan layanan promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif, kedua institusi ini berkontribusi dalam memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Hal tersebut disampaikan Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas, dalam sambutannya saat membuka kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) melalui Gerakan Posyandu Aktif yang digelar di Lapangan Merdeka, Pekon Fajarmulia, Kecamatan Pantura, Selasa (6/5/2025).
Ia menegaskan bahwa keberhasilan integrasi layanan primer bukan semata tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas sektor sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program.
“Transformasi sistem layanan kesehatan primer saat ini diarahkan pada pendekatan berbasis siklus hidup. Mulai dari ibu hamil, balita, remaja, dewasa, hingga lanjut usia, semua kelompok ini menjadi titik fokus dalam penguatan sistem layanan terintegrasi yang menjangkau hingga level pekon dan dusun,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penguatan jejaring layanan kesehatan di tingkat akar rumput akan didukung oleh teknologi digital melalui sistem dashboard kesehatan di setiap pekon. Langkah ini diyakini mampu meningkatkan efektivitas pemantauan wilayah setempat (PWS) serta responsivitas layanan terhadap kebutuhan masyarakat.
Dalam kesempatan yang turut dihadiri oleh Wakil Bupati Umi Laila, Ketua DPRD Suherman, Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunus Saputra, Ketua TP-PKK Ny. Rahayu Sri Astutik Riyanto Pamungkas, serta unsur Forkopimda dan elemen masyarakat lainnya, Bupati menekankan pentingnya peran serta aktif masyarakat dan pemerintahan pekon atau kelurahan dalam menyukseskan implementasi integrasi layanan kesehatan primer di tingkat lokal.
Sebagai bagian dari upaya nasional mewujudkan Indonesia Sehat, Kementerian Kesehatan RI terus mendorong pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Program ini menempatkan aspek promotif dan preventif sebagai pilar utama, tanpa mengabaikan dimensi kuratif dan rehabilitatif.
“Paradigma sehat harus dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Ketika masyarakat terbiasa menjalani pola hidup sehat, maka kualitas hidup akan meningkat, produktivitas naik, dan beban pembiayaan kesehatan bisa ditekan,” ungkapnya.
Germas sendiri mencakup sejumlah aktivitas kunci seperti rutin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, konsumsi sayur dan buah, pemeriksaan kesehatan berkala, tidak merokok, menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan fasilitas sanitasi yang layak, serta menjauhi alkohol dan narkoba.
Dengan sinergi antar-lembaga, pemanfaatan teknologi, serta pemberdayaan masyarakat, transformasi layanan kesehatan primer di Pringsewu diharapkan dapat menjadi model percontohan dalam upaya memperkuat sistem kesehatan nasional dari level paling dasar.
( Davit )