DaerahSUMUT

Rapimpurda DPD KNPI Batubara Kisruh, Panitia Dianggap Tak Punya Kesiapan

BeritaNasional.ID Batubara Sumut – Perhelatan Musda ke-V DPD KNPI Batubara sarat akan kepentingan, pasalnya situasi Rapat Pimpinan Paripurna Daerah (Rapimpurda) yang digelar di Aula Singapore Land, Jum’at malam (05/11/2021) terjadi kisruh antar peserta yang sah memiliki hak suara dengan oknum Ormas diluar Naungan KNPI Batubara.

Pantauan wartawan, rapat yang digelar bersama puluhan OKP dan OKI yang tergabung di DPD KNPI Batubara yang awalnya berjalan berdasarkan musyawarah dan mufakat, merasa tidak nyaman dengan ketidak siapan Panitian Pelaksana mengatasi keamanan Rapimpurda dengan alasan masuknya pihak dari luar yang tidak memiliki hak suara ikut mencampuri rapat yang digelar tersebut.

Pimpinan Rapat Pimpinan Paripurna Daerah (Rapimpurda) DPD KNPI Batubara.
Teks foto: Rapat Pimpinan Paripurna Daerah (Rapimpurda) DPD KNPI Batubara.

Terlihat salah seorang perwakilan dari Ormas Kepemudaan dengan uniform baju loreng orange yang bukan peserta Musda DPD KNPI Batubara, yang sebelumnya berada diluar mencampuri pembicaraan seorang utusan peserta.

Selain itu, seorang perwakilan ormas loreng arange ini menyusup kedalam ruangan, dan mendatangi seorang perwakilan OKP dari AMPI, sementara tidak ada pengawalan pada pintu masuk dari pihak Kepanitiaan yang menyebabkan ricuh.

Niat mengawal dari luar, malah ingin adu argumen yang sontak akan beradu jotos dengan peserta.

“Saat rapat dilaksanakan salah satu utusan organisasi memberikan hak tanggapan terhadap Pimpinan Rapat, namun dengan ketidak siapan Panitia ada oknum penyusup di Musda yang ingin mendeklokkan suasana Rapat,” sebut salah seorang peserta yang sempat diwawancarai.

Peserta lainnya yang ingin mensterilkan ruangan tegas mengatakan “Kau bukan peserta, keluar kau,” sontak Rahmad perwakilan DPK KNPI Sei Suka.

Anehnya, seorang Kader baju loreng orange ini selain tidak punya hak suara malah ingin adu jotos dengan peserta diluar areal Musda.

“Kutunggu kau diluar,” tantang kader baju loreng orange yang tidak diketahui namanya kepada Peserta tersebut.

Situasi lainnya, terdengar sebuah ucapan yang mengatakan, ” jangan ada yang bergerak sebelum ada perintah,” sebut salah seorang perwakilan DPD Sumut kepada Ormas yang Meributi Rapimpurda.

Menanggapi hal ini Syahrul Usman Sekretaris FKPPI Kabupaten Batubara saat dikonfirmasi usai Rapimpurda menyatakan ada kecacatan pada tubuh Panitia Pelaksana karena tidak menjaga keamanan dalam bermusyawarah.

“Adanya beberapa hal yang membuat cacatnya panitia karena tidak menjaga keamanan dalam bermusyawarah, yang masuknya Ormas tertentu yang sudah memang seperti sudah di order oleh Panitia. Dan jelas oknum panitia seolah melaga-laga dan mengobok-obok Pemuda di Batubara,” cetusnya.

Dengan keadaan tersebut Syahrul berharap kepada DPD KNPI Batubara agar melaksanakan musyawarah berdasarkan PO dan AD ART Organisasi.

Karena menurutnya, apa yang ia sampaikan meneruskan Dwi Fungsi TNI/Polri. Selin itu mewakili OKP dan OKI yang ada, Syahrul Usman mengajak untuk melakukan somasi hukum karena hak bermusyawarah dalam ber KNPI merasa dikangkangi selaku OKP yang ada di Batubara.

Selain itu, Perwakilan DPK KNPI Nibung Hangus Adam Malik melihat kericuhan yang terjadi saat diwawancarai menegaskan bahwa, Rapimpurda yang dilaksanakan tidak demokratis dan diduga keputusan keputusan yang diambil hanya sepihak.

“Dalam keputusan – keputusan RAPIMPURDA KNPI Batubara yang dilaksanakan malam ini, saya rasa itu sepihak bahwa Rapimpurda ini tidak sejalan dengan Pokok Pikiran Kerja Nasional Organisasi (PPKNO) KNPI,” tegasnya kepada Panitia Pelaksana.

Selain itu, Adam menyebutkan bahwa yang membuat KNPI menjadi Satu Nafas yakni dengan mengedepankan kekeluargaan dan demokratis.

“Namun yang terjadi bahwa beberapa kebijakan Pimpinan Rapat telah di intervensi oleh beberapa Oknum DPD KNPI Sumut. Dengan cara mengambil alih Pimpinan Rapat dan mencoba untuk mendeterminasi kebijakan Pimpinan Sidang dari DPD KNPI Batubara,” sebutnya.

Terkait tata tertib Adam menyebutkan masih banyak yang harus dibahas pasal, salah satunya yaitu Soal Pimpinan sidang, Peserta, peninjau dan undangan.

“Jika semua Pemuda mau jalan pintas mengatasnamakan efektif dan efisien maka ini sangat bertolak belakang dengan optimistis dan rasionalitas untuk KNPI SATU NAPAS,” cibirnya.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button