Rico Waas Sambut Baik Perayaan 100 Tahun Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth

BeritaNasional.ID MEDAN, SUMUT — Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menyambut baik Perayaan 100 tahun Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE). Selain berjalan lancar dan sukses diharapkan perayaan 100 tahun Kongregasi FSE ini dapat membawa pesan perdamaian bagi Kita Medan.
Hal ini disampaikan Wali Kota Medan Rico Waas ketika menerima audiensi Panitia Perayaan 100 tahun Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE) di Balai Kota, Senin (22/9/2025). Selain bersilaturahmi kehadiran para suster atau biarawati ini juga untuk mengundang Rico Waas dalam Perayaan 100 tahun Kongregasi FSE.
“Saya menyambut baik digelarnya Perayaan 100 tahun Kongregasi FSE. Diharapkan kegiatan ini dapat membawa pesan perdamaian bagi kota Medan”, Kata Rico Waas didampingi Kadis Pariwisata Odi Batubara, Plt Kadis Kesehatan Ilrliyan Syahputra ,Kadishub Erwin Saleh dan Kadis Perkimcikataru, Jhon Ester Lase.
Menurut Rico Waas, Kota Medan yang multikultural dan beragam perbedaan dibangun oleh banyak pihak. Perbedaan ini menjadikan keindahan dan keharmonisan masyarakatnya. Perbedaan juga merupakan kekuatan kita untuk saling menguatkan, mari kita berjalan bersama untuk membangun kota Medan.
“Melalui perayaan 100 tahun Kongregasi FSE ini diharapkan tidak hanya berdampak untuk umat katolik tetapi juga bagi seluruh masyarakat kota Medan” ujar Rico Waas.
Sebelumnya Suster Xaveria Lingga FSE, Pemimpin Umum Kongregasi FSE yang hadir bersama Anggota DPRD Medan Antonius Devolis Tumanggor, menjelaskan Kongregasi FSE ini merupakan suster atau biarawati yang melayani di dalam Pendidikan dan kesehatan.
“Kehadiran kami untuk mengundang bapak Wali Kota Medan dalam perayaan 100 tahun Kongregasi FSE yang akan digelar pada 29 September di Regale Convention Center. Kami berharap kehadiran bapak pada acara tersebut”, kata Suster Xaveria didampingi Ketua Panitia Perayaan 100 tahun Kongregasi FSE,Felicitas Br. Karo.
Dijelaskannya Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE) dari Belanda di Indonesia, yang dimulai dari kehadiran pertama di Medan Sumatera Utara pada tanggal 29 September 1925 yang lalu. (Kiel/Bernas)