NasionalRagam

Safari Pondok Pesantren di Situbondo, Gus Muhaimin Berziarah ke Makam Perintis NU KHR As’ad Syamsul Arifin

BeritaNasional.ID, SITUBONDO – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar menyempatkan diri berziarah kemakam salah satu perintis Nahdlatul Ulama (NU) yang juga menjadi Pahlawan Nasional, KH Raden As’ad Syamsul Arifin di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, di sela-sela kunjungan safarinya ke berbagai pondok pesantren di Situbondo Jawa Timur.Kamis 13/01/2021.

Kiai As’ad merupakan salah seorang tokoh penting pada awal NU berdiri. Ia merupakan penghubung antara KH Cholil Bangkalan dan KH Hasyim Asy’ari. 
Cak Imin Bersilaturahmi ke pengasuh Ponpes Wali Songo KHR Kholil As'ad Samsul Arifin di Mimbaan Situbondo
Selepas ziarah, Gus Muhaimin bersama rombongan bersilaturahmi dengan pengasuh pondok pesantren, yaitu KHR Ach. Azaim Ibrahimy di kediamannya. 

Selanjutnya, Gus Muhaimin melaksanakan dialog kebangsaan dengan Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas Ibrahimy (UNIB) di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo.

Begitu Gus Muhaimin tiba di lokasi, ribuan santri dan mahasiswa – mahasiswa itu, secara serentak langsung menyanyikan lagu Hubbul Wathan.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan bahwa erubahan yang begitu pesat di setiap lini kehidupan memerlukan solusi yang tepat dan cepat juga. Pun demikian bagi kalangan santri di pesantren yang juga perlu bersiap diri menghadapi perubahan-perubahan tersebut.
Gus Muhaimin bersilaturahmi kepada pengasuh Ponpes Safi'iah salafiah Sukorejo KHR Azaim Ibrahymi
“Akhir-akhir ini kita harus rajin diskusi untuk mencari solusi yang tepat. Sekarang banyak perubahan yang begitu cepat, saint dan teknologi begitu pesat perkembangannya. Begitu juga di dunia pesantren juga perlu menyiapkan diri dan turut mencari solusi,” kata Gus Muhaimin.

“Intinya perubahan begitu dramatis, dan memerlukan antisipasi yang cepat. Sekarang alat tukar sudah tidak menggunakan bank langsung. Di suasana seperti ini cara dakwah kita juga harus dipersiapkan sebaik-baiknya,” imbuh dia.

Perubahan tersebut disebut Gus Muhaimin tidak hanya dirasakan saat ini, namun dalam jangka panjang akan terus mengalami perkembangan yang signifikan. Karena itu dia berpesan, kalangan santri dan juga mahasiswa di lingkungan pondok pesantren untuk menyiapkan diri sebaik mungkin.

“Ke depan juga begitu, apapun perubahan zaman saya kira universitas ibrahimi jadi ujung tombak perubahan pondok pesantren dan Nahdlatul Ulama (NU) dalam memenuhi berbagai tantangan zaman,” tegasnya.

“Anda semua mahasiswa Universitas Ibrahimi punya peluang yang sama dalam kepemimpinan dalam bidang apapun, baik di eksekutif maupun legislatif. Kuncinya percaya diri, tidak boleh ketinggalan dengan kekuatan lain, sehingga saya yakin akan lahir pemimpin masa depan yang menjadi ujung tombak masa depan Indonesia,” sambung Gus Muhaimin.

Selepas dialog, Gus Muhaimin bersama rombongan melanjutkan kegiatannya dengan menghadiri acara Haul Almarhum KH. Ahmad Sofyan ke 10 di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Situbondo.

Di mata Gus Muhaimin, Kiai Sofyan adalah tokoh alim yang sangat patut diteladani karena kealiman dan akhlaknya yang mulia.

“Saya berterimakasih diberi kesempatan silaturahim dalam acara Haul Kiai Sofyan ini, dan saya termasuk orang yang sangat bersyukur bisa sowan (ke Kiai Sofyan semasa hidup), bisa mendapatkan motivasi dan doa untuk tiada pernah lelah ikhtiar di jalur politik ahlussunnah wal jamaah,” kata Gus Muhaimin.

Selain itu, Wakil Ketua DPR RI ini juga bersyukur bisa mendapatkan pelajaran luar biasa untuk terus mencintai Nabi Muhammad SAW dengan cara melanggengkan shalawat. Kiai Sofyan diketahui adalah tokoh yang istiqomah mensyiarkan shalawat Nariyah bukan hanya di wilayah Situbondo, tapi juga di daerah lain.

“Bahkan saya baru dapat ilmu tadi, Kiai Sofyan setiap pulang dari Madinah pasti sakit karena tidak siap berpisah dengan Rasulullah SAW. Kalau saya kelasnya masih bahagia setelah umrah. Semoga kita semua bisa meneladani Kiai Sofyan yang selalu rindu Rasulullah bahkan sakit setelah ziarah,” ungkap Gus Muhaimin.

Pengasuh Ponpes Mambaul Hikam, KH. Zakki Abdullah menyambut baik kehadiran Gus Muhaimin bersama rombongan.

“Acara ini dipersiapkan apa adanya, nyaris tidak ada persiapan sebelumnya. Bahkan Haul ini sejak awal digelar tidak pernah menyebar undangan. Tapi semoga acara ini membawa berkah untuk kita semua,” kata Kiai Zakki.

Kiai Zakki menambahkan, selain Haul Kiai Sofyan, acara ini juga dirangkai dengan doa bagi seluruh alim ulama serta mursyid thoriqoh yang sudah wafat di seluruh Indonesia. Menurutnya jika di dalam hati sudah tertanam cinta kepada ulama, maka tinggal tunggu waktu cinta kepada Nabi Muhammad juga akan tertanam.

“Kiai Sofyan berpesan untuk melanggengkan shalawat. Karena shalawat adalah tameng. Kalau di desa-desa shalawatnya jalan maka bisa menjadi daya tangkal, termasuk dari ideologi yang mengancam dan membahayakan NKRI, Nahdlatul Ulama,” tutur Kiai Zakki.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah alim ulama di wilayah Situbondo dan sekitarnya, serta puluhan ribu jemaah yang tumpah ruah di masjid hingga halaman pondok pesantren Mambaul Hikam. Mereka dengan khusuk membaca doa, surat al-Ikhlas, dan shalawat Nariyah secara berjamaah.

Selepas menghadiri acara Haul Almarhum KH. Ahmad Sofyan, Gus Muhaimin melanjutkan silaturahmi ke kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo, Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur,KHR Muhammad Kholil Asad.

Gus Muhaimin bersama rombongan langsung disambut hangat oleh Pengasuh Pesantren dan para santri di pondok tersebut.

Suasana hangat kekeluargaan terlihat saat mereka mengumandangkan hadrah shalawat dan bercengkrama.

Hadir dalam rombongan itu diantaranya, Waketum DPP PKB Jazilul Fawaid, Anggota DPR RI Dapil Jatim III Nasim Khan, mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, serta Stafsus Mendag Lukmanul Khakim dan sejumlah kader PKB lainnya. (Joe)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button