DaerahJawa TimurRagamSitubondo

Satgas : Memperkuat 3M dan 3T Merupakan Kunci Pengendalian Pandemi COVID-19 Yang Epektif

BeritaNasional.ID – SITUBONDO – Dalam upaya pengendalian pandemi COVID-19, pemerintah terus melakukan berbagai cara. Salah satunya dengan menghimbau masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak (3M) dan melakukan Testing, Tracing, dan Treatment (3T), Sabtu (13/2/2021).

Intervensi pemerintah agar masyarakatnya selalu sehat dan mempercepat pengendalian juga diupayakan melalui vaksinasi demi mencapai kekebalan kelompok dengan target sasaran 181,5 juta penduduk di Indonesia. Hal ini dilakukan demi melindungi masyarakat dari ancaman penularan COVID-19 yang semakin mengganas.

Keterangan yang disampaikan Wakil Ketua II Satgas COVID-19 Kabupaten Situbondo Drs. H. Syaifullah MM menjelaskan, untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 agar lemah, maka yang harus di patuhi oleh masyarakat yakni menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak, Testing, Tracing, dan Treatment serta vaksinasi.

“Untuk menekan penyebaran pandemi COVID-19, pemerintah pusat hingga daerah tidak hanya melakukan menghimbau melalui penegakan disiplin 3M, namun juga memperkuat 3T. Sebab, 3M + 3T merupakan Jurus Ampuh untuk mengatasi penyebaran Pandemi COVID-19 di wilayah Kabupaten Situbondo,” jelas Syaifullah.

Lebih lanjut, Syaifullah menjelaskan bahwa, WHO sendiri sudah merekomendasikan screening menggunakan tes rapid Antigen untuk mendiagnosa COVID-19. “Tes rapid Antigen sebagai alat diagnosis dalam keadaan tertentu, sensitivitasnya juga di atas 80% dan spesifitas di atas 97%. Tujuan penggunaan tes rapid Antigen ini membantu secara cepat mendeteksi penularan dan pemerintah bisa dengan cepat menelusuri kontak-kontak erat pasien. Dan kasus COVID-19 bisa ditemukan lebih dini dan penanganan juga dilakukan lebih dini,” tuturnya.

Strategi melakukan tes cepat dengan Antigen itu sangat bagus, karena kalau tidak menemukan kasus secepat mungkin maka wabah tidak cepat bisa dikendalikan. “Tapi kuncinya bukan sekadar puskesmas memiliki tes rapid Antigen tapi bagaimana puskesmas juga mampu menelusuri atau menemui kontak erat pasien dengan baik,” kata Syaifullah.

Di sisi lain, sambung Syaifullah, dalam proses pelacakan kasus COVID-19, sangat membutuhkan kerjasama dengan masyarakat yang terpapar COVID-19. Masyarakat diminta mengingat siapa saja orang yang pernah kontak erat dengan dirinya. “Tentu keterbukaan masyarakat juga diperlukan saat petugas melakukan Testing, Tracing, dan Treatment, sehingga mau melakukan rapid tes,” tuturnya.

Tak hanya itu saja yang disampaikan Syaifullah. Akan tetapi, dia juga menjelaskan bahwa, 3M dan 3T ini saling berhubungan dan berkesinambungan. Oleh karena itu, 3M dan 3T serta vaksinasi ini harus dilakukan bersamaan. “Dalam situasi seperti ini, masyarakat tetap harus mengikuti protokol 3M, terutama untuk kerumunan penting sekali kita hindari. Selanjutnya, pemerintah memperkuat 3T. Selain itu, masyarakat juga harus siap dengan vaksinasi,” pungkasnya.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button