Jawa Tengah

Selama Operasi Yustisi di Kota Tegal, Sebanyak 1.495 Pelanggar Terjaring

BeritaNasional.ID, Tegal – Sejak dilakukan operasi yustisi protokol kesehatan oleh Pemerintah Kota Tegal melalui Satpol PP bersama TNI dan Polri, sebanyak 1.495 pelanggar protokol kesehatan terjaring.

Demikian disampaikan Kepala Satpol PP Kota Tegal, Hartoto, dalam rapat evaluasi pelaksanaan protokol kesehatan yang dipimpin Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi, Rabu (30/9/2020) di Gedung Satpol PP Kota Tegal.

Rapat tersebut membahas hasil Operasi Yustisi Protokol Kesehatan hingga persiapan pelaksanaan operasi berikutnya di bulan oktober mendatang.

Hadir dalam rapat tersebut Kapolres Tegal Kota AKBP Siti Wulandari, Dandim 0712/Tegal Letkol Inf Sutan Padapotan Siregar serta Pasintel Lanal Tegal Kapten Laut (KH) Mulyadi beserta unsur Camat, Polsek hingga Koramil.

“Terhitung dari mulai diberlakukannya Perwal No. 13 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Penularan Covid-19 di Kota Tegal hingga akhir 30 September 2020, pihaknya bersama TNI/Polri telah menjaring sebanyak 1.495 pelanggar Protokol Kesehatan” ungkap Hartoto.

Terkait sanksi yang sudah diberikan Hartoto menerangkan telah melakukan hukuman fisik berupa push up sebanyak 365 pelanggar, sanksi pengucapan pancasila sebanyak 101 pelanggar, sanksi menyanyikan lagu sebanyak 20 pelanggar serta sanksi pembersihan fasilitas publik sebanyak 108 pelanggar serta sanksi denda administrasi 100 ribu sebanyak 29 pelanggar.

“Kedepan kami rencana akan ada kegiatan operasi pendisiplinan bersama Pemerintah Provinsi pada tanggal 2,10 18, 26 Oktober dan 6 Nopember 2020,” sebut Hartoto.

Sementara itu, Wakil Walikota mengatakan bahwa selain mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan, rapat kali ini juga sebagai upaya lebih mensinergikan, menyamakan persepsi serta kekompakkan tindakan tiga pilar (Pemkot Tegal, TNI dan POLRI) dalam komitmen bersama pencegahan Penularan Covid-19 di Kota Tegal.

Jumadi menyampaikan salah satu langkah berikutnya yang akan diambil tim gabungan yakni membuat dapur umum di setiap kecamatan sebagai sentral penyediaan logistik bagi masyarakat yang melakukan Isolasi mandiri.

“Saya berharap adanya dapur umum tersebut dapat membantu warga yang melakukan isolasi mandiri beserta keluarganya,” harap Jumadi.*

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button