Sering Sebabkan Banjir, Bupati Situbondo Ajukan Normalisasi Kali Jumain ke Dinas PU SDA Jatim

BeritaNasional.id, SURABAYA – Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengajukan permohonan normalisasi Kali Jumain kepada Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur. Permohonan tersebut disampaikan dalam kunjungan resmi ke kantor Dinas PU SDA Jatim di Surabaya, Senin (22/9/2025).
Kedatangan Yusuf Rio, yang akrab disapa Mas Rio, disambut oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PU SDA Jatim, I Nyoman Gunadi. Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar satu jam itu, Mas Rio didampingi jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo.
Mas Rio menjelaskan bahwa Kali Jumain, yang melintasi Kecamatan Besuki, telah mengalami pendangkalan parah akibat sedimentasi lumpur dan penumpukan sampah selama puluhan tahun. Kondisi ini, kata dia, menjadi penyebab banjir tahunan yang merendam ratusan rumah warga di wilayah pesisir.
“Makanya saya datang ke sini bersama tim mau mengajukan normalisasi. Kita sudah taruh alat berat satu di situ, nggak mampu juga,” ujar Mas Rio usai pertemuan.
Selain intervensi teknis, Mas Rio juga menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat sekitar sungai. Ia menyebut sudah melakukan sosialisasi agar warga tidak membuang sampah sembarangan ke aliran sungai.
“Saya sudah lakukan normalisasi mindset orang supaya tidak buang sampah di sungai itu. Kita juga sudah mulai menormalisasi hunian di bantaran sungai. Itu tidak mudah, tapi saya akan tegas di situ,” katanya.
Plt Kepala Dinas PU SDA Jatim, I Nyoman Gunadi, menyambut baik usulan tersebut. Menurut dia, Kali Jumain memang memerlukan penanganan segera untuk mengurangi risiko bencana banjir di kawasan pesisir.
“Kami paham betul urgensi normalisasi ini sebagai bagian dari pengelolaan sumber daya air di Jatim. Kami juga siap berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk melakukan tinjauan lapangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gunadi menyebut Kali Jumain memiliki potensi strategis, tidak hanya dari sisi mitigasi banjir, tetapi juga pengembangan kawasan berbasis wisata air. Menurut dia, hal ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang tengah didorong oleh Pemprov Jatim.
Dalam jangka panjang, Mas Rio berencana menjadikan Kali Jumain sebagai ruang publik terbuka di tengah kota, serupa dengan kawasan Kali Code di Yogyakarta.
“Kali Jumain ini rencana saya mau dijadikan tempat wisata juga, tempat nongkrong seperti di Kali Code di Yogyakarta, karena letaknya di pusat kota,” kata Mas Rio.
Upaya ini juga mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam pengembangan kawasan pesisir yang berkelanjutan.
Sebelumnya, pada 20 September 2025, Mas Rio telah memimpin aksi bersih-bersih sepanjang 1,5 kilometer di aliran Kali Jumain. Aksi tersebut melibatkan camat, kepala desa, serta masyarakat setempat, sebagai langkah awal menekan produksi sampah harian Situbondo yang mencapai 50 ton.
Pemkab Situbondo menargetkan normalisasi Kali Jumain dapat direalisasikan sebelum musim hujan akhir tahun ini, guna mencegah potensi banjir pada Januari 2026.