SUMUT

Soal Dugaan Penganiayaan Berujung Kematian Pelajar, Kapolres Sarankan Orangtua Buat LP

BeritaNasional.ID, Binjai – Kapolres Binjai, AKBP Ferio Sano Ginting SIK, MH menyarankan agar pihak keluarga dari murid SD berinisial MIA (11) yang diduga tewas karena dikeroyok teman sekolahnya untuk segera membuat laporan ke Polres Binjai. Supaya kasusnya dapat ditindak lanjuti sesuai hukum yang berlaku.

Hal itu disampaikan Kapolres Binjai, AKBP Ferio Sano Ginting SIK, MH saat berkunjung ke kediaman orang tua korban di Jalan Umar Baki, Kel. Payaroba, Kec. Binjai Barat, Kamis (9/6/2022) siang.

Dalam kesempatan itu, Kapolres mengucapkan rasa turut berduka dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya korban yang merupakan anak dari pasangan Adi Syahputra (40) dan Santi Citra Dewi (37).

Kunjungan tersebut dilakukan Kapolres sebagai tindak lanjut adanya berita viral di media sosial tentang adanya korban meninggal diduga mengalami tindak pidana penganiayaan.

Mendengar arahan Kapolres, kedua orang tua korban langsung membuat laporan ke SPKT Polres Binjai dan mengucapkan terima kasih .

Guna mempercepat penanganan kejadian tersebut Kapolres Binjai membawa serta Kasat Reskrim AKP M. Rian Permana, S.I.K, Kasat Intelkam AKP Ruswandi, Kanit Pidum IPTU H. Purba, Str,IK, Kanit Intel Polsek Binjai Barat IPTU Awaluddin Putra dan Ps. Kasihumas Polres Binjai IPTU Junaidi.

Sebelumnya viral di media sosial pada hari Rabu (08/6/2022) kabar tentang seorang anak berinisial MIA (11) pelajar di SDN 023971 Kel. Payaroba Kec. Binjai Barat yang meninggal dunia diduga akibat dianiaya oleh teman-teman sekolahnya.

Dimana menurut kabar, sekitar 2 minggu yang lalu korban pulang sekolah dalam keadaan sakit, panas badannya (demam), dan dirawat mandiri dengan memberikan obat yang dibeli dari apotik.

Namun sakitnya tidak juga sembuh hingga hari Senin setelah sholat Dzuhur korban meninggal dunia. Semula orang tua korban tidak berprasangka buruk terhadap kematian anaknya dan menganggap kematiannya diakibatkan karena sakit (wajar).

Namun 2 minggu setelah kematiannya keluarga korban mendapat kabar dari teman-temannya korban menderita sakit karena dikeroyok dan dianiaya oleh teman-temannya.

Mendengar informasi tersebut orang tua korban merasa terpukul dan tidak dapat menerima serta melakukan komunikasi dengan pihak sekolah. Namun tidak terakomodir sehingga orang tua korban memviralkannya ke medsos.

“Saya berharap agar para pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya,” ungkap Santi, ibu korban. (bay)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button