Daerah

Sosok Ama Rus Keron di Mata Para Toko Masyarakat Flotim

BeritaNasional.id-Kupang NTT-, Dr. Keron A. Petrus, SE, MA, yang sering disapa Rus Keron telah berkomitmen untuk kembali gelekat lewo (tana) Flores Timur. Tentu banyak yang bertanya siapa sebenarnya Ama Rus Keron di mata sejumlah tokoh masyarakat dan sahabat kenalannya.

Salah satu tokoh masyarakat Lewokeda, Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT, Ama Dosi Lewokeda, yang dikonfirmasi media ini dengan mengaku mengenal Ama Rus Keron, Doktor Antropologi yang saat ini sudah berkomitmen untuk kembali gelekat lewotana Flores Timur itu. “Dalam nada datar, Ama Dosi mengatakan “oh..saya kenal baik dan sudah dengar Ama Rus Keron berniat maju gelekat lewo (tana) Flores Timur melalui pemilukada. 

Ama Dosi mengaku, mengenal ama Rus Keron sejak tahun 2005. Pada waktu itu, terjadi konflik Tanah Waibao dan perang tanding para pihak yang berkonflik. Pemerintah Kab. Flores Timur telah dibantu oleh beberapa Tim Fasilitasi namun belum menunjukan hasil. Suasana konflik masih terus terasa di tengah masyarakat dan perang tanding pun masih saja terjadi di antara para pihak yang berkonflik. 

Pada saat terjadi kevakuman, Tim Ama Rus Keron masuk di tahun 2005. Kalau tidak salah ingat, mereka sebagai Tim Ketujuh (terakhir) sejak pecahnya konflik dan perang tanding ini dari tahun 2000. 

Selanjutnya Ama Dosi, sebagai salah satu pihak (kelompok masyarakat Lewokeda) yang berkonflik, mengisahkan bahwa pada awal proses fasilitasi oleh Tim Ama Rus, perang tanding masih terjadi beberapa kali. Kondisi lapangan masih sangat tegang dan kacau. 

Kata-kata saling mengancam, saling curiga di antara para pihak ikut memicu ketegangan dan perang tanding di lokasi konflik. Tim Ama Rus dan kawan-kawan juga mengalaminya.  Bahkan, sampai pada hinaan dan ancam dari oknum-oknum pihak yang berkonflik. Situasi kondusif baru tercipta setelah dicapainya kesepakatan bahwa tutur sejarah para pihak untuk mengakhiri konflik. 

“Kami akui Tim ini. Mereka tetap sabar dan terus berkunjung ke desa atau kampung pihak yang berkonflik. Tidak bosan-bosan mereka mengajak bicara secara jujur soal sejarah penguasaan tanah, akibat-akibat buruk dari konflik dan perang tanding”,tandasnya.

Hasilnya, “kami bisa sepakat berdamai setelah menuturkan sejarah penguasaan tanah yang dikukuhkan melalui sebuah seremonial (ritual adat). Jadi kalau soal komitmen untuk gelekat lewo saya tidak pernah ragu. Itu orang kerja dengan hatinya”,tambah Ama Dosi dengan penuh keyakinan. 

Dia melanjutkan, waktu pertemuan keluarga di rumah Ama Rus Keron di Lamawolo, Adonara, Flores Timur pada bulan Awal Bulan Oktober 2021 untuk menyampaikan niat maju di pilkada Flotim, saya ikut hadir. Saya mengatakan sangat mendukung Ama Rus maju, tetapi saya tidak suka satu hal dalam dirinya. 

“Dia sangat sabar, orang marah, bahkan sampai injak di kepalanya (ubun-ubun) pun dia masih tetap sabar dan tenang. Menurut saya, minimal harus dijawab juga dengan nada kemarahan. Ama Rus Keron tidak melakukannya, dia tetap tenang. Saya tidak sabaran melihat sikapnya seperti itu, tetapi Itulah kelebihannya”, tegas Ama Dosi. 

Jadi, sekali lagi soal kesabaran dan komitmen gelekat lewo, Ama Rus Keron tidak diragukan. Saya berharap, semoga tidak ada aral melintang, Ama Rus bisa menjadi pemimpin di Flores Timur”, tutup Ama Dosi dalam wawancara singkat itu. (*)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button