BERITANASIONAL.ID, BUTON TENGAH – Wakapolres Baubau, Kompol Bahtiar,S.Sos memantau langsung jalan vaksinasi di Desa Terapung, Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara.
Pemantauan tersebut dilakukan mengingat hingga saat ini Buton Tengah (Buteng) partisipasi vaksinnya masih terbilang rendah khususnya dosis kedua.
Untuk memastikan vaksin berjalan dengan lancar, Kompol Bahtiar berkeliling hampir disetiap lokasi yang membuka gerai vaksinasi.
“Maksud kedatangan kami di sini sebenarnya meninjau dari pada proses pelaksanaan vaksinasi mengingat di Kecamatan Mawasangka khususnya di Desa Terapung. Berdasarkan data untuk vaksinasi dosis ke 2 desa ini masih terbilang rendah atau dibawah sekali,” ucap Kompol Bahtiar saat dikonfirmasi sore tadi, Rabu (09/03/2022).
Kompol Bahtiar yang didampingi Kapolsek Mawasangka menuturkan kalau saat ini diperlukan kerjasama yang baik dari seluruh komponen untuk mengidentifikasi masyarakat yang belum menerima vaksin.
“Kita turun full untuk membantu Pemda Buton Tengah (Buteng) untuk percepatan vaksinasi. Hari ini kita ke Terapung yang mayoritas penduduknya itu suku Bajo. Mereka ini jarang yang vaksin makanya kemudian kita berikan pemahaman dan informasi yang benar terkait vaksin,” katanya.
“Jadi sebenarnya kita menyampaikan kalau vaksin itu halal, aman, sehat dan menyehatkan. Selain itu kan vaksin ini merupakan program pemerintah yang harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat agar situasi berubah dari pandemi menjadi endemi,” tambahnya.
Mengingat animo warga yang besar untuk mengikuti vaksinasi selama beberapa hari berada di Mawasangka, Ia berharap angka vaksinasi tahap dua (2) yang masih bertengger diangka 40 persen dapat digenjot.
“Sesuai komitmen In sha Allah Kecamatan Mawasangka dan secara umum Buton Tengah (Buteng) per tanggal 1 April itu untuk dosis 2 kita bisa mencapai 70 persen,” pintanya.
Dari pantauan awak ini, saat memantau jalannya vaksinasi di Desa Terapung, Kompol Bahtiar yang didampingi Kapolsek Mawasangka sesekali membagikan sejumlah minyak goreng gratis kepada peserta vaksinasi.
Namun minyak tersebut tidak diberikan kepada seluruh peserta vaksin, akan tetapi hanya mereka yang berusia diatas 40 tahun khususnya para ibu dan para janda (Win).
