Wabup Bondowoso, Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Mengatasi Pengangguran
Berita Nasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Setelah sempat vacum selama 4 tahun, DPMPTSP Kabupaten Bondowoso kembali menggelar Bondowoso Job Fair (BJF) 2023 di Balai Latihan Kerja (BLK), Kamis (14/09/2023).
BJF tersebut dibuka oleh Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso, H. Irwan Bachtiar Rachmat, S.E., M.Si. Dalam sambutannya, Wabup mengatakan bahwa di Bondowoso ada 4,3% atau 20.000 pengangguran terbuka.
“Informasi dari DPMPTSP BJF tahun ini diikuti oleh 36 perusahaan yang hanya membutuhkan atau membuka Lowongan kerja (Loker) 1.354 formasi,” ungkap Wabup.
Misalkan, tambahnya, DPMPTSP Bondowoso hanya membuka 1.354 lowongan tiap tahun, itu berarti perlu 20 tahun bagi Bondowoso untuk mengatasi pengangguran.
“Ini merupakan PR kita bersama. Saya berharap kepada rekan-rekan anggota DPRD supaya bergotong royong bersama-sama meningkatkan iklim investasi di Bondowoso,” harapnya.
Salah satunya, lanjut Wabup, dengan memberikan kemudahan-kemudahan kepada investor seperti apa yang telah dilakukan oleh presiden Indonesia. “Sekarang membuka minimarket, tidak perlu persetujuan tetangga. Tapi terkadang masih ada saja yang usil. Akibatnya, banyak investor yang enggan masuk ke wilayah Bondowoso,” kata Wabup.
Sementara itu, Kadis DPMPTSP Bondowoso, Nunung Setianingsih M.M., mengatakan, pihaknya akan berusaha menekan angka pengangguran di Bondowoso.
“Kami upayakan ada kegiatan-kegiatan lain untuk memfasilitasi penekanan angka pengangguran. Misalnya bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan,” jelas Nunung, sapaannya.
Ditambahkan, selama ini pihaknya tidak hanya mencarikan lowongan pekerjaan di wilayah Bondowoso, namun juga ke wilayah-wilayah lainnya.
“Kita tidak menghubungi perusahaan langsung, melainkan melalui informasi dari media sosial,” urainya. Melalui informasi tersebut, DPMPTSP menanyakan apa saja kriteria yang dibutuhkan untuk bisa bekerja di perusahaan tersebut.
“Dan hasilnya kita upload di Medsos,” tambahnya. Sebenarnya, target DPMPTSP 750 Loker, namun ternyata jumlah pelamar jauh melebihi target. “Meskipun melebihi target , kita tetap melayani adik-adik yang ingin melamar di sini,” ucapnya.
Nunung menyarankan kepada masyarakat Bondowoso yang akan melamar pekerjaan, agar membaca kriteria yang dibutuhkan dan tidak gugup ketika wawancara.
“4 tahun lalu, sebelum CoViD-19 kami membuka BJF, namun ternyata yang diterima hanya sekitar 30%. Setelah kita survey, ternyata banyak masyarakat yang melamar pekerjaan, tidak membaca kriterianya, banyak yang grogi ketika wawancara dan banyak yang memaksa mendaftar pada suatu perusahaan, padahal hal itu bukan passion yang dia miliki,” jelas Nunung. Untuk BJF 2023, pihaknya lebih memprioritaskan masyarakat Bondowoso. (Zainul Muhaimin)