Waktu Serap Gabah Petani Diperpanjang Hingga Ahir Mei, Bulog Optimis Bisa Capai Target

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Walaupun banyak kendala, Perum Bulog Kancab Bondowoso yang juga meliputi Situbondo terus berupaya agar target serapan gabah petani 25 ribu ton bisa dicapai.
Namun walaupun usaha sudah maksimal, sampai 29 April 2025 baru terserap 10 ribu ton. Namun fakta ini tidak hanya terjadi di Bondowoso-Situbondo, tapi secara nasional. Oleh karena itu, Pemerintah Pusat memperpanjang serap gabah petani hingga 31 Mei 2025.
Kepala Perum Bulog Kancab Bondowoso, Hesty Retno Kusumastuti, mengatakan, perpanjangan waktu serap gabah petani ini merupakan langkah proaktif Bulog untuk menyerap lebih banyak gabah petani.
“Banyak kendala yang kami hadapi, sehingga serapannya baru sekitar 40%. Oleh karena itu, disamping Bulog sudah bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), Kodim 0822, dan pemilik penggilingan padi, juga akan memperluas kerja sama dengan pihak lain,” jelasnya.
Dengan memperluas kerjasama, lanjutnya, Bulog optimis target bisa tercapai. Karena, Dandim 0822 saja, Letkol Ahmad Yani sudah mengerahkan seluruh Babinsanya di 23 Kecamatan untuk menyukseskan program ini.
Hal yang sama juga dilakukan DPKP melalui PPL-nya. Lalu ada usulan dari Ketua Komisi II DPRD, H. Tohari, S.Ag agar Bulog bekerjasama dengan Pemkab Bondowoso. Ada 2 resi gudang milik Pemkab Bondowoso yang tidak dimanfaatkan. Daripada tidak berfungsi kan lebih baik digunakan Bulog untuk menampung gabah hasil serapan.
Tantangan dilapangan berasal dari sebagian kecil petani. Petani Bondowoso pada umumnya memasukkan bulir padi bersama jerami ke karung. Sehingga petugas kami harus lebih selektif memilahnya.
Bulog hanya membeli bulir padi, tidak membeli jerami. “Kami beli padi petani seharga Rp 6,5kg tanpa potongan. Terkecuali didalam karung tersebut ada jerami. Maka yang kami timbang bulir padinya, tidak termasuk jeraminya,” jelasnya.
Kalau misalkan 1 karung beratnya 1kwintal, kemudian berat jeraminya 10kg, maka yang kami bayar 90kg. Ada 13 maklon yang diajak kerjasama oleh Bulog, kemudian ada 23 mitra besar. Seluruhnya merupakan bagian dari upaya dari Bulog agar dapat menyerap gabah petani Bondowoso dan Situbonso sebesar-besarnya. (Syamsul Arifin/Bernas)