BanjirBencana alamDaerahRagamSumateraSUMUT

Warga Hinai dan Tanjung Pura Minta Pemerintah Bangun Pintu Klep Pembuangan Air

BeritaNasional.ID, Langkat – Dampak banjir yang terjadi diwilayah Kecamatan Hinai dan Kecamatan Tanjung Pura, membuat ratusan rumah warga tergenang air. Terjadi genangan air ke pemukiman warga, disebabkan kerusakan pintu klep air. Bahkan pintu klep tersebut ada yang hilang curi oleh orang yang tidak bertanggung jawab. 

Informasi dirangkum beritanasional.id, Selasa (8/11/2022), banjir terjadi di Desa Cempa, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Akibat peristiwa bencana alam itu, wargapun meminta pemerintah segera membangun pintu pembuangan air banjir secara permanen. Misalnya di Dusun 7 Desa Cempa, sampai ke Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Langkat. Mereka menilai, pintu klep/pembuangan banjir yang ada di 2 Dusun itu sudah usang, rusak dan jebol-jebol, sehingga banjir merendam pemukiman di Dusun IX Desa Cempa Kecamatan Hinai.

“Selama lima belas tahun terakhir, rumah kami bebas dari banjir, tetapi tahun ini, sejak dua pekan lalu hingga kini, rumah kami digenangi banjir setinggi 30 cm hingga 1 meter,” ungkap Anto dan Paimin, warga Dusun IX Desa Cempa, Kecamatan Hinai, Langkat.

Menurut warga Dusun IX Desa Cempa, banjir kiriman yang melanda pemukiman mereka akibat bocornya atau rusaknya pintu klep di Dusun 7 dan pintu klep di Desa Muka Paya banyak yang tidak berpunsi, sehingga air banjir menerobos masuk ke pemukiman mereka. Tingginya curah hujan dan meluapnya air dari Sei Batang Serangan di Hinai dan Tanjung Pura, menjadi penyebab utama terjadinya banjir.

Kerusakan pintu klep pembuangan air, juga dibenarkan oleh Supono warga Dusun IX, dan Kepala Dusun IX Desa Cempa atas nama Anwar.

“Selain itu, banyaknya petani yang membuat saluran pembuangan air hujan menggunakan pila paralon dari lahan perkebunan mereka ke kanal. Dan pipa tersebut tidak ditutup mereka dengan klep atau karet ban, sehingga air dari kanal masuk kelahan perkebunan, dan terus membanjiri pemukiman warga,” ungkap warga Dusun IX Desa Cempa.

Kepada Wartawn, warga kesal dengan pihak desa maupun Kepala Desanya, yang tidak melaporkan tentang kerusakan pintu klep pembuangan air banjir ke pemerintah, sehingga banjir melanda dan menggenangi pemukiman warga di Dusun mereka.

“Memang kalau banjir ya banjir, tetapi tidak pernah sedalam ini, dan banjir hanya melintas. Bayangkan, selama lima belas tahun tak banjir sedalam ini, kok kali ini dalam, ini akibat tidak tanggapnya para pamong desa. Makanya kami minta pemerintah Kabupaten ataupun Provinsi supaya turun mengecek pintu klep dan sarana penahan banjir yang rusak, agar segera dibangun. Sehingga kedepan banjir bisa teratasi,” pinta mereka.

Dijelaskan mereka, banjir kini sudah melanda 6 Desa di 2 Kecamatan, yakni Kecamatan Hinai dan Kecamatan Tanjung Pura. Untuk di Kecamatan Tanjung Pura, Banjir terjadi di Kelurahan Pekan Tanjung Pura dan beberapa desa lainnya.

Sebagian besar air masuk dari pintu klep yang rusak dan dicuri warga, yang tidak bertanggung jawab. Salah satunya banjir masing menggenang di Lingkungan 3 Kelurahan Pekan Tanjung Pura dan lingkungan lainnya.(Reza)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button