DaerahJawa TimurRagamSitubondo

Warga Situbondo Mulai Merasakan Krisis Air Bersih

BeritaNasional.ID – SITUBONDO JAWA TIMUR – Warga Dusun Bandusa, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo mulai merasakan krisis air bersih. Sebab, untuk mendapatkan air bersih warga harga mengambil di tandon-tandon air yang jaraknya jauh dari permukiman penduduk, Minggu (29/8/2021).

Untuk mendapatkan air bersih, warga harus berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor yang jaraknya cukup jauh dari permukimannya. “Untuk mendapatkan air bersih saya harus berjalan kaki sejauh sekitar tiga kilo ke titk sumber air. Saya juga harus mengeluarkan uang untuk beli air dua pikul Rp.1000,” jelas Ningsih warga RT.003 Kampung Bandusa, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo.

Sejak masa pandemi Covid-19 melanda,  kata Ningsih, penghasilan suami untuk memenuhi kebetuhan keluarganya semakin tidak menentu setiap harinya. “Penghasilan suami saya sehari sekarang Rp 25 ribu, itupun kalau ada yang nyuruh kerja. Uang tersebut juga digunakan untuk membeli kebutuhan air bersih,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ningsih mengatakan,  jika dirinya tidak punya uang untuk membeli air,  maka dirinya terpaksa harus mengutang air dulu. Baru setelah dirinya punya uang untuk membayar air tersebut. “Air yang saya beli digunkan untuk mandi, masak, minum, mencuci pakaian dan buat minum ternak sapi,” kata Ningsih.

Untuk kebutuhan mandi, sambung Ningsih, satu direjen yang digunakan. “Karena krisis air, maka sekeluarga hanya mandi satu kali dalam sehari. Untuk itu, saya berharap adanya bantuan droping air bersih gratis dari pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo. Namun, hingga memasuki musim kemarau ini, belum ada tanda tanda droping bantuan air bersih tersebut,” kata Ningsih.

Bukan hanya Ningsih saja yang mengeluhkan krisis air bersih, tapi warga RT.003 Kampung Bandusa lainnya juga merasakan krisis air bersih dan berharap ada bantuan droping air bersih dari pemerintah Kabupaten Situbondo. “Dari dulu kami warga RT.003 Kampung  Bandusa, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa selalu kekurangan air bersih dan harus membeli air dua dirijen Rp. 1000,” kata  Saton.

Sementara itu, Kepala BPBD Situbondo ketika dikonfirmasi media ini  Zainul Arifin mengatakan bahwa, pihaknya belum menerima surat permintaan air bersih untuk warga Kampung Bandusa dari pihak kecamatan. Namun demikian, pihaknya akan melakukan surve ke lapangan untuk menentukan titik droping bantuan air bersih tersebut. “Kita akan jemput bola dan survei untuk menentukan titik distribusi, walaupun belum ada surat pengajuan dari pihak kecamatan setempat,”  kata Zainul Arifin.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button