HeadlineNasionalRagam

WHO Rekomendasikan Vaksin Booster Bagi Lansia

BeritaNasional.ID, JAKARTA – Bagi masyarakat di atas usia 60 tahun dengan gangguan kekebalan tubuh atau penerima vaksin dengan jenis virus yang dimatikan seperti penerima waksin Sinovac dan Sinopharm, siap – siap akan menerima vaksin jenis Booster, seperti yang belakangan ini direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).Minggu 12/12/2021.

Ketua SAGE, Alejandro Cravioto mengatakan bahwa, vaksin memberikan perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah, setidaknya selama enam bulan. Namun, data menunjukkan kekebalan berkurang terhadap orang dewasa yang lebih tua dengan penyakit parah, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan.

“Kami mendukung pemerataan distribusi (vaksin) dan penggunaan dosis ketiga hanya pada mereka yang bermasalah kesehatan atau orang yang menerima vaksin inaktif,” katanya.

Rekomendasi tersebut muncul setelah Kelompok Ahli Penasihat Strategis pada Imunisasi (SAGE), mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi vaksin booster COVID-19.

“Ketika menerapkan rekomendasi ini, negara-negara harus bertujuan untuk memaksimalkan cakupan 2 dosis pada populasi, dan setelah itu memberikan dosis ketiga, mulai dari kelompok usia tertua”, kata mereka.

Saat ini, banyak negara telah meluncurkan program vaksinasi booster untuk orang tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan. Bahkan, sejumlah negara memperluas vaksinasi seiring dengan kekhawatiran varian Omicron yang lebih menular. Meski begitu, WHO telah mengingatkan pemberian vaksin dosis pertama harus menjadi prioritas dibandingkan booster, mengingat capaian vaksinasi di sebagian besar negara berkembang masih rendah.

Sementara, Direktur Departemen Imunisasi WHO, Kate O’Brien juga mengatakan bahwa, vaksin Covid-19 memberikan perlindungan tambahan selama enam bulan setelah dosis terakhir, dengan beberapa pengurangan perlindungan dalam jumlah kecil, sedang.

“Pada Oktober, Badan PBB mengatakan orang di atas 60 tahun yang menerima suntikan Sinopharm dan Sinovac harus mendapatkan dosis booster. Sementara, Crabioto mengatakan dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson masih efektif. Namun, data dari uji klinis perusahaan yang menggunakan dua dosis menunjukkan manfaat lebih lanjut,” ucap Kate.

Beberapa negara termasuk Turki, Uni Emirat Arab dan Thailand telah memberikan suntikan booster kepada mereka yang disuntik dengan vaksin Tiongkok.

“Langkah ini menyusul kekhawatiran vaksin tidak efektif terhadap varian virus corona yang lebih menular,” pungkasnya. (Joehari)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button