Sumatera

Sikapi Cuitan Walikota Bukittinggi, Nofrizon:Kok Takuik Dilamun Ombak Jan Barumah Ditapi Pantai

BeritaNasional.ID, Bukittinggi – Menyikapi cuitan Walikota Bukittinggi, saat berkunjung ke acara HUT SMA 4 Bukittinggi pada Kamis 28 Juli 2022, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Nofrizon sangat menyayangkan perkataan Wako kepada Kepala Sekolah SMA 4 Eli Noverma mengenai Gubernur Mahyeldi.

“Padahal disana ada Wagub Audy Joinaldy, Wakil Walikota Bukitttinggi Marfendi, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi Mardison, Dedi Patria, serta mantan-mantan Kepala Sekolah SMA 4 Bukittinggi,” terang Nofrizon saat jumpa pers bersama sejumlah media di ruang meeting Istana Bung Hatta Bukittinggi pada Kamis (11/08/22) siang.

Dihadapan puluhan wartawan, Nofrizon memperlihatkan sepucuk surat yang ia kirimkan untuk Mentri Dalam Negeri dalam hal saran yang ditujukan untuk Kepala Daerah Bukittinggi.

Sebagaimana tercantum dalam surat tersebut tertulis sesuai dengan Undang-undang No 23 tahun 2p14 tentang Pemerintah Daerah pasal 28, disebutkan salah satunya adalah Pembinaan dan pengawasan pemerintah pusat sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat 1 terhadap Penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah oleh Daerah Provisi dilaksanakan oleh Menteri Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementrian.

“Dalam arti kata, Gubernur adalah Wakil pemerintah pusat yang ada di daerah dan kami selaku anggota DPRD Provinsi Sumbar sangat menyayangkan sikap dari Walikota tersebut,” papar Nofrizon.

Dilanjutkannya, untuk itu ia menyarankan agar dapat kiranya Kemendagri dapat melaksanakan pembinaan atau pembekalan terhadap Walikota dan Bupati yang latar belakangnya belum pernah berpengalaman di eksekutif maupun legislatif seperti Walikota Bukittinggi.

“Dimana untuk pelaksanaan pembekalan terhadap Walikota dan Bupati tersebut bisa dilaksanakan di LAN, STPDN, LEMHANAS dll minimal 3 kali dalam 1 tahun, agar para pejabat daerah tersebut dibekali dengan ilmu tentang tata kelola pemerintahan yang baik,” ujarnya.

Ditambahkannya, dengan tujuan kembali ke pangkal jalan, sampai ia menyadari bagaimana seorang pemimpin mengelola Pemerintahan dengan baik dan bijak.

“Juga sampai Walikota mengerti dan memaknai ketata kelolaan seorang pemimpin yang suri tauladan, karena dia maju membawa ustad kondang dan ini adalah pertanggungjawaban dunia dan akhirat,” ulasnya.

Dijelaskan Nofrizon, ia tidak ada perseteruan dengan Walikota, ia cuma menyampaikan saran kepada para ustad terutama UAS dan ustad Jel, berilah pemahaman dan bekalilah tentang aqidah dan mindset dirubah apalagi seorang kepala daerah, dan mohon agar bisa mengontrol emosi.

Kok Takuik Dilamun Ombak Jan Barumah Ditapi Pantai. (RieL)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button