BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Tidak ada Pungutan Liar (Pungli) di sekolah-sekolah yang mengikutsertakan murid-muridnya dalam penyelenggaraan karnaval medmperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI.
Ungkapan ini disampaikan Ahroji, SH, salah satu wali murid SD yang menggelar karnaval. Karena iuran tersebut untuk biaya operasional penyelenggaraan karnaval, bukan untuk kepentingan pribadi.
“Karnaval tersebut bentuk edukasi sekolah kepada wali murid. Kalau para pejuang memperbutkan kemerdekaan dengan mengorbankan jiwa dan raga, maka tunas bangsa harus diedukasi untuk melanjutkan perjuangannya. Salah satu diantaranya mengikutsertakan mereka dalam karnaval,” kata Roji, sapaannya, Selasa 8/8 2023.
Informasinya, tambah Roji, sekolah juga menyumbang Rp 10 juta dalam persiapan karnaval. Saya senang jika anak-anak diajari mengingat jasa-jasa para pahlawan. Untuk meningkatkan rasa nasionalisme terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ditambahkan, kalau dalam penyelenggaraan karnaval tidak ada anggaran dari pemerintah, ya wajar jika pihak sekolah melibatkan wali murid bersama-sama sekolah bergotong royong.
Sebagai wali murid, kita mempunya kewajiban mendukungnya.agar pelaksanaan karnaval lebih maksimal, sehingga rasa memiliki murid terhadap sekolah dan karnaval sangat tinggi.
“Apalagi Dinas Pendidikan (Dikdis) Kabupaten Bondowoso, memerintahkan sejumlah sekolah Dasar Negeri (SDN) di kabupaten Bondowoso untuk ikut dalam perayaan hari kemerdekaan RI ke 78,” jelasnya.
Ada sejumlah sekolah yang di tunjuk untuk ikut dalam perayaan agustusan. Untuk membiayai kegiatan tersebut, pihak sekolah menyiapkan anggaran Rp 10 juta dan sisanya mengikutpartisipasikan wali murid.
Iuran dari orang tua siswa untuk kegiatan pawai Agustusan, sebagai bentuk tanggungjawabnya suksesanya pelakasanaan pawai tersebut. Sebab pihak pemerintah tidak menyiapkan anggaran.
Ahroji SH, salah satu wali murid di sekolah tersebut, justru mendukung kegiatan pawai Carnaval yang melibatkan Sekolah Dasar (SD). Salah satu siswanya adalah anaknya.
