DPRD Wajo Kompak Hadiri Pembukaan MQKI 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah

Beritanasional.id, WAJO — Pimpinan dan anggota DPRD Wajo kompak menghadiri pembukaan Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) 2025 yang digelar di Kampus III Pondok Pesantren As’adiyah Macanang, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Kamis (2/10/2025).
Acara bergengsi yang mempertemukan para ulama, santri, dan cendekiawan Islam dari berbagai penjuru tanah air dan mancanegara ini secara resmi dibuka oleh Menteri Agama RI, AG Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah tokoh nasional, di antaranya Prof. Dr. K.H. Said Agil Husin Al Munawwar, M.A. (Menteri Agama RI 2001–2004), Prof. Dr. Suyitno (Dirjen Pendidikan Islam), serta para perwakilan dari 10 negara Asia Tenggara dan 34 provinsi di Indonesia.
Selain itu, hadir pula Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, S.T., Kolonel Inf. Ryan (Pamen Ahli Bidang Ekonomi mewakili Pangdam XIV/Hasanuddin), Bupati Wajo Andi Rosman, S.Sos., M.M., Wakil Bupati Dr. H. Baso Rahmanuddin Makkaraka, Ketua DPRD Wajo Ir. H. Firmansyah Perkesi, Kapolres Wajo AKBP H. Muhammad Rosid Ridho, S.I.K., Kajari Wajo Andi Usama Harun, S.H., M.H., Ketua Pengadilan Negeri Dr. Ilham, S.H., M.H., Ketua Pengadilan Agama Hj. Nurlina, S.H., M.H., serta unsur pimpinan Pondok Pesantren As’adiyah.
Kehadiran para tokoh penting dan tamu undangan lainnya semakin menegaskan besarnya perhatian terhadap MQKI yang menjadi ajang internasional dalam melestarikan tradisi keilmuan Islam, khususnya dalam bidang qira’atil kutub.
Dalam suasana penuh kekhidmatan, Menteri Agama bersama rombongan tamu VVIP disambut hangat dengan tarian tradisional Padduppa serta pengalungan bunga oleh para santri As’adiyah.
Wakil Ketua DPRD Wajo, Andi Merly Iswita, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan MQKI di Kabupaten Wajo. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya memperkuat tradisi keilmuan Islam, tetapi juga menjadi sarana mempererat persaudaraan antarbangsa sekaligus membawa nama baik Wajo ke tingkat internasional.
“Acara ini menjadi bukti bahwa Wajo adalah pusat peradaban dan pendidikan Islam yang berpengaruh, serta mampu berperan dalam menjembatani ukhuwah Islamiyah di tingkat regional maupun internasional,” ujar Andi Merly.
MQKI 2025 diharapkan menjadi momentum kebangkitan literasi Islam berbasis pesantren, sekaligus melahirkan generasi muda yang unggul dalam penguasaan kitab kuning dan nilai-nilai keislaman yang moderat. (Adv)