OpiniSumatera

Pemuda dalam Mengisi Kemerdekaan di Masa Kini

Oleh: Jekoniah Tarigan, S.Sos (Pengurus PERMATA GBKP Klasis Pembangunan Medan Delitua)

 

Hari ini tepatnya tanggal 17 Agustus 2021, bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia. Peringatan HUT RI untuk kedua kalinya di tengah Pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita wajib melakukan protokol kesehatan. Sehingga peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia kali ini berbeda dengan peringatan-peringatan sebelumnya.

Makna proklamasi sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar hingga saat ini. Proklamasi kemerdekaan melambangkan lahirnya Negara Indonesia baik secara de facto maupun de jure. Kemerdekaan yang diperoleh dengan tetesan darah dan perjuangan yang sangat panjang harus diteruskan oleh generasi muda. Oleh karena itu, generasi muda harus senantiasa mengisi kemerdekaan dengan ikut memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Kemerdekaan adalah sesuatu yang universal dan hakiki maka perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan harus dihargai dengan perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan, supaya kemerdekaan itu tetap dimiliki dan dihidupi. Kemerdekaan ini tentunya didapat dengan perjuangan yang sangat panjang. Perjuangan tersebut tidak akan terlepas dari peran para pemuda-pemudi Indonesia.

Kobarkan Semangat Nasionalisme

Nasionalisme adalah kecintaan terhadap Tanah Air dan Bangsa. Dalam semangat nasionalisme terkandung sikap bangga terhadap bangsa dan bertanah air Indonesia, sikap rela berkorban untuk bangsa dan negara dan sikap mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Semangat inilah yang menjadi modal kuat bagi bangsa Indonesia dalam berjuang mencapai kemerdekaan kala itu dan semangat ini juga yang harus kita tingkatkan dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan saat ini.

Mengisi dan mempertahankan kemerdekaan menjadi tanggung jawab seluruh warga negara, termasuk bagi generasi muda. Upaya untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan tidak lebih mudah daripada merebut kemerdekaan, sehingga diperlukan perjuangan dan usaha yang keras baik dari pemerintah maupun seluruh rakyat.

Bung Karno mengatakan bahwa “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tetapi perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” Ini berarti bahwa kita benar-benar harus bekerja keras untuk berjuang. Siapa musuh kita sekarang? Saat ini musuh kita adalah kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, pengangguran, perpecahan, sakit penyakit, kejahatan dan pelanggaran hukum seperti KKN, dan penyalahgunaan Narkotika.

Para pemuda saat ini tentu bisa memetik pelajaran disesuaikan dengan perkembangan zaman. Persenjataan yang dipergunakan serta taktik dan strateginya berbeda dengan para pendahulu bangsa ini. Akan tetapi esensinya sama terutama dalam hal kesungguhan, komitmen, semangat, tekad, daya saing dan daya juang dalam mencapai hakikat berbangsa dan bernegara.

Berperang Melawan Covid-19

Di masa pandemi COVID-19 ini pun semangat pemuda pun masih terasa dengan perjuangannya untuk bisa membawa rakyat Indonesia keluar dari masa-masa tersulit ini. Mereka semua menjadi “The Grand Old Man”, istilah Bung Karno “The Founding Father” pendiri, dan penggerak yang mampu merebut kemerdekaan. Jika tanpa pemuda, mustahil Indonesia ini merdeka.

Dalam rangka peringatan ke-76 Kemerdekaan RI disini pentingnya peran kita para pemuda dalam mengisi Kemerdekaan yang telah diwariskan. Jika dulu para pemuda mengangkat senjata dalam berperang melawan penjajah, lalu bagaimana cara kita sebagai pemuda berperang melawan COVID-19 yang melanda Indonesia saat ini? Tentu ini merupakan sebuah pertanyaan bagi kita. Memerdekakan diri dari pandemi, itulah hal yang terpenting menurut saya. Lalu pertanyaan selanjutnya bagaimana cara kita memerdekakan diri dari pandemi? jawabannya simpel, mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan sosialisasi 5M sebagai pelengkap 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilitas dan interaksi, dan yang tak kalah penting adalah melakukan hal-hal yang produktif dengan disertai doa.

Dalam HUT Ke-76 Republik Indonesia, generasi muda perlu bangkitkan semangat yang baru sebagai pemuda Indonesia. Meskipun saat ini bangsa Indonesia tengah berjuang menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi. Dalam situasi saat ini pemuda hendaknya menjadi ajang pembelajaran dari para pendiri bangsa yang telah mewariskan spirit kebersamaan, gotong royong, ketangguhan, dan daya adaptasi yang telah teruji dalam menggapai Kemerdekaan.

Pemuda seharusnya menjadi pelopor dan inspirator untuk memulai perubahan Indonesia yang lebih baik, menggunakan media sosial untuk memberikan inpirasi bagaimana memandang perubahan bukan menjadi sebuah ancaman melainkan tantangan yang dapat memacu setiap orang menjadi lebih baik. Indonesia membutuhkan peran serta pemuda yang penuh aksi bukan sekedar basa basi, berambisi namun tetap berpribadi, merdeka dalam berdinamika, namun tetap memperhatikan etika. Ayo pemuda segeralah beraksi, jangan malah pucat pasi lihat negara lain berkompetisi.

Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, yang menjadi semboyan Bulan Kemerdekaan pada tahun ini, hanya bisa diraih dengan sikap terbuka dan siap berubah menghadapi dunia yang penuh disrupsi. Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, hanya bisa dicapai jika kita semua bahu-membahu dan saling bergandeng tangan dalam satu tujuan. Kita harus tangguh dalam menghadapi pandemi dan berbagai ujian yang akan kita hadapi dan kita harus terus tumbuh dalam menggapai cita-cita bangsa.

Marilah kita bersama-sama untuk bersatu dalam menjaga dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini. Semoga pandemic covid-19 segera berlalu dan kita bisa pulih seperti bisanya. Dan biarlah tulisan ini ditutup dengan satu ayat alkitab yang tertulis, Galatia 5:13 “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.”

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA!
DIRGAHAYU NEGERI PANCASILA!
MERDEKA!

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button