Jawa Timur

Alini Ghoni Menjadi Narasumber Talk Show Integrasi Agama, Sains dan Teknologi sebagai Basis Keunggulan Madrasah

BeritaNasional.ID Lumajang – Merupakan tonggak sejarah bagi Alini Ghoni Ramadhani Putri siswi MAN Lumajang setelah beberapa bulan lalu di nobatkan sebagai Duta Putri Pendidikan Indonesia. Kenapa tidak, dia diminta menjadi narasumber Talk Show Integrasi Agama, Sains, dan Teknologi sebagai Basis Keunggulan Madrasah bersama Prof. Akh. Muzakki, M.Ag, Grad. Dip.SEA, M.Phil, Ph.D ( Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya  dan Prof. Nurul Taufiqur Rohman, Ph.D ( Ilmuwan Nano, BRIN)  serta Dr.Ing.H. Ilham Akbar Habibie Dpl. Ing, M.B.E ( Pakar Teknologi Indonesia) tempat Asrama haji pondok gede Jakarta Selasa (12/10/2022).

Wakil Menteri Agama Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si mengatakan ” Melalui Kompetisi Sains Madrasah dapat memberikan semangat dan motivasi kepada guru-guru dan siswa-siswi madrasah untuk selalu menunjukkan karya-karya inovatif, karya-karya yang memberikan sumbangsih untuk kemajuan bangsa dan negeri kita, jujur saya sangat bangga dan saya saksikan dan juga yang sedang dikompetisikan yang nantinya akan memberikan kotribusi besar bagi pengembangan madrasah kita”. Paparnya dalam talk show

Sementara kepala sekolah Madrasah Aliah Negeri Lumajang Edi Nanang Sofyan Hadi S.Ag.,M.Pd saat di konfirmasi di ruang kerjanya mengatakan “Seiiring perkembangan geo politik dan geo strategis, baik dilingkungan regional maupun internasional, Indonesia diperkiran akan menghadapi berbagai tantangan yang tidak nyaman pada tahun 2045, perkembangan dan dinamika pasca revolusi industri 4.0 dan society 5.0 tetap akan menghadirkan masalah-masalah klasik yang terkait dengan tantangan dan peluang dalam isu-isu seperti ketahanan pangan dan keamanan energi, perubahan iklim dan lingkungan ancaman resesi ekonomi regional dan internasional, kondisi geografis dan perkembangan teknologi dan inovasi serta dinamika sosial politik dan budaya, isu-isu tersebut berkembang seiiring kompetisi antar bangsa yang semakin ketat bangsa-bangsa yang memiliki daya saing tinggi berpeluang memenangkan persaingan itu sebaliknya yang memiliki daya saing yang terbatas dan rendah menyebabkan bangsa tersebut tertinggal dibelakang, ciri persaingan masa depan bukan lagi ditandai konteks globasliasi abad ke-20, tetapi globalisasi yang bertaraf digital, peningkatan kualitas pendidikan untuk menciptakan generasi emas Indonesia 2045, generasi emas 2045  merupakan genarasi yang saat ini berada pada usia sekolah jenjang pendidikan anak usia dini dan jenjang menengah, diharapkan menjadi generasi unggul yang mampu menguasai dan memanfaatkan perkembangan sains dan teknologi  untuk melejitkan daya saing bangsa diberbagai bidang bahkan mampu berkreasi dan berinovasi untuk memajukan bangsa Indonesia, selain memiliki kompetensi abad ke-21, generasi ini harus memiliki karakter ke Indonesiaan dan komitmen yang kuat terhadap ideologi pancasila dan nilai-nilai moderasi beragama, dengan menyadari jati dirinya sebagai bangsa Indonesia yang berwawasan pancasila, maka diharapkan mentalitas sumber daya manusia Indonesia akan bangkit dan bergerak demi mewujudkan visi Indonesia 2045”. Ujarnya

“Madrasah sebagai satuan pendidikan formal dibawah binaan Kementerian Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan umum dan kejuruan dengan bahasan agama islam harus terlibat aktif dalam upaya mewujudkan visi Indonesia 2045.

Hal ini sejalan sejalam visi madrasah yang telah ditetapkan dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Madrasah 2020-2030 yakni mewujudkan madrasah yang unggul dan kompetitif, dalam rangka mewujudkan madrasah yang unggul dan kompetitif guru memainkan peran penting dan strategis sebagai pemangku kepentingan utama dalam dunia pendidikan, guru untuk terus meningkatkan kompetensinya dan keterampilannya agar selaras dengan tuntutan era revolusi industri 4.0 dan society 5.0 salah satunya adalah penguasaan dalam bidang teknologi” lanjut Edi Nanang Sofyan Hadi 

Alini Ghoni Ramadhani Putri mengatakan untuk mendapatkan winner putri pendidikan tidak mudah dan banyak yang di lalui berbagai tahapan tahapan untuk menjadi Duta Pendidikan Remaja Indonesia.

“Saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya seorang duta pendidikan yang baru di lantik kemarin di bulan September dan saya yang merasa bangga adalah saya adalah seorang siswi madrasah itu bisa mengalahkan temen temen yang lainnya seluruh Indonesia untuk menjadi duta dan diduta pendidikan itu tidak mudah temen temen bapak ibu sekalian karena kita melewati banyak sekali tahapan tahapan mulai dari fjd presentasi, multi talen dan sebagainya yang mana besik saya adalah madrasah berkompotisi dengan temen temen yang di luar madrasah itu menjadi tantangan berat menurut saya pada saat itu dan alhamdulillah di percaya sebagai winner duta putri remaja pendidikan Indonesia dan saya berjanji pada diri saya untuk bisa membagikan hal ini kepada temen temen madrasah lainnya, ayo kita yang dari sekolah madrasah tidak boleh kalah dengan sekolah umum lainnya karena besik kita di agama di agama Islam, jadi ketika kita keluar dari kompetisi Indonesia selain di lingkup madrasah. kita masih bisa tetap unggul temen temen tapi dengan membawa besik agama Islam temen temen begitu trima kasih” ujarnya dalam Talk show.(Rhm)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button