CitizenNasionalPendidikanPolitikRagamReligi

Antisipasi Krisi Global, PIKI Gelar Dialog Kebangsaan Bersama Cendikiawan Umat Beragama

BeritaNasional.ID, JAKARTA – Mengawali tahun 2023, Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) menggelar dialog kebangsaan bersama para cendekiawan antaragama dengan mengambil tema “Catatan Kritis Dinamika Kebangsaan Indonesia di 2023” sebagai Antisipasi, Proyeksi Menghadapi Krisis Global dan Setahun Jelang Tahun Politik 2024.Selasa (10/01/2023).

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI), Badikenita Putri Sitepu, mengatakan dialog kebangsaan yang diselenggarakan dimaksudkan untuk memberikan solusi dan jalan keluar bagi persolan bangsa Indonesia dari dampak persoalan yang terjadi di seluruh dunia (global).

“Kita berharap dari dialog itu akan ada ide-ide bagus yang nantinya akan kita bawa ke Pemerintah pusat dan juga DPR RI,” kata Badikenita Putri Sitepu kepada sejumlah wartawan di Hotel Grand Melia di jalan Rasuna Said Jakarta Selatan.

Krisis di Eropa diprediksi akan berdampak pada Indonesia, minimal disebabkan tiga hal, yaitu keluarnya modal asing, prospek ekspor yang berkurang akibat pengetatan di sejumlah negara importir, dan penurunan pendapatan dan pengetatan konsumen lokal terhadap barang konsumsi.

“Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan sejumlah tantangan pada tahun depan yaitu ancaman akibat perubahan iklim, ketegangan geopolitik yang terus berlangsung diprediksi akan menyebabkan disrupsi pasokan global yang memicu lonjakan inflasi, ” terangnya.

Badikenita juga membeberkan, Sebelumnya beberapa pengamat mengatakan inflasi Indonesia akan mencapai empat persen, jauh dari target pemerintah Indonesia sebesar 3,6 persen. Sedangkan disisi politik, pada 2023 ini, Indonesia akan memasuki tahapan proses pemilihan umum. Tentunya akan membutuhkan biaya besar dan kestabilan ekonomi dan kepastian politik serta keamanan.

“Banyak sekali kajian dan laporan kuantitatif betapa konsolidasi demokrasi di Indonesia, mengalami proses reverse atau kualitas demokrasi menurun, ditandai dengan turunnya semua indicator kualitatis demokrasi Indonesia di lembaga pemeringkat global (Freedom Hous, The IEU, IDI, dan lain sebagainya, ” Bebernya.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan Perpu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (30/12/2022) di tengah-tengah ancaman resesi dan tantangan ke depan, yang membutuhkan soliditas antar elemen bangsa agar Indonesia mampu melewati semua masalah ini. Selain juga ditetapkannya UU KUHP baru, UU Nomor 1 Tahun 2023.

“Kita sebagai warga negata tidak akan menutup mata atas kualitas toleransi Indonesia, sekaligus juga menjadi refleksi kultural kebersamaan dan persatuan Indonesia sejauh ini. Kita masih mengalami dan menyaksikan tindakan-tindakan intoleransi pada tingkat kemasyarakatan, dan bahkan eskpresi lain yang lebih politis, juga kita saksikan dalam banyak kejadian,” tuturnya.

Iapun menambahkan, terlepas dari situasi ekonomi, politik, hukum dan kesiapan kultural secara nasional pada 2023 ini, masyarakat indonesia bisa mempertahankan pondasi bangsa agar pembangunan bangsa dan negara berjalan ke arah yang lebih baik.

“Oleh karena itulah, pada Dialog Kebangsaan Awal Tahun 2023 antar Lembaga Cendekiawan akan memberikan catatan-catatan kritis untuk melihat dan memahami kondisi Indonesia sebagai bentuk pertanggungjawaban dan sumbangan kaum cendikiawan bagi Indonesia,” tutupnya.

Dalam acara dialog kebangsaan itu menghadirkan narasumber Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU),  KH. Ali Maskur Musa, Ketua Ikatan Sarjana Katolik  Indonesia (ISKA) Lucy A. Yusginatoro,  Ketua Umum Keluarga Cendekiawan Budha Indonesia (KCBI), Yuriani, Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Hindu Indonesia (ICHI).

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button