Sumatera

Bekerjasama Dengan BPBD Sumbar, SMAN 1 Lubuk Basung Gelar Pembinaan dan Sosialisasi Aman Bencana

BeritaNasional.ID, AGAM SUMBAR – Bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Sumatera Barat, SMA N 1 Lubuk Basung Kabupaten Agam gelar sosialisasi dan pembinaan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) SMA/SMK se-Sumatera Barat di sekolah itu selama 2 hari (25-26/07/22).

Hal ini dibenarkan oleh Kepala SMAN 1 Lubuk Basung,  Hilda Sridewita, S.E,M.Pd.E yang didampingi Wakilnya, Afdil, S.Pd, M.Pd ketika dikonfirmasi media online Beritanasional.id di ruang kerjanya, Selasa (26/07/22).

“Benar, ini merupakan program dari BPBD Sumatera Barat untuk Kabupaten Agam, SMAN 1 Lubuk Basung terpilih sebagai tempat pembinaan dan sosialisasi SPAB tersebut”, ucap Kepala Sekolah SMA termuda di Sumatera Barat ini.

Dikatakannya, kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari. Untuk SMAN 1 Lubuk Basung, pembinaan aman bencana yang dilakukan lebih dominan  kepada bencana gempa, karena di daerah Lubuk Basung bencana yang sering terjadi adalah bencana gempa.

“Siswa diberi pemahaman dan materi tentang penanggulangan bencana, apa tindakan yang akan dilakukan jika terjadi bencana”, tuturnya.

Disebutkannya, pada kegiatan ini juga dilakukan simulasi bencana gempa oleh siswa dan warga sekolah lainnya, dengan menghidupkan serine tanda darurat bencana.

“Tindak lanjut dari pembinaan ini adalah pembentukan Tim Penanggulangan Bencana Sekolah di SMAN 1 Lubuk Basung. Tim berjumlah 30 orang yang terdiri dari : Kepala Sekolah, 4 orang Wakil Kepala Sekolah, 1 Orang KTU, 4 orang pembina OSIS  4  orang dan 20 orang siswa. Dalam waktu dekat kita akan siapkan Tim ini”, kata Hilda.

Ditambahkan Hilda, kemudian Tim penanggulangan bencana sekolah membuat perencanaan kesiapsiagaan menghadapi bencana disekolah dalam bentuk prosedur tetap dan rencana kontinjensi, setelah itu tim menyususn rencana aksi untuk mendukung SPAB dan mempunyai rencana evakuasi sekolah.

“Kemudian Tim menetapkan kebijakan SPAB di sekolah, pengembangan strategi pembelajaran dimasa daruruat dan penentuan rencana pertemuan kembali antara anak dan orang tua bila terjadi bencana serta mempunyai peta evakuasi sekolah”, tukasnya.

Dijelaskan Hilda, ada 10 langkah yang dilakukan untuk mewujudkan satuan pendidikan aman bencana di sekolah yaitu, pertama: persiapan dan konsolidasi dengan pihak sekolah, kedua: pengkajian dan penilaian mandiri  diawal program, ketiga: pelatoihan untuk guru, tenaga kependidikan lainnya serta komite sekolah, keempat: pelatihan untuk peserta didik, kelima : pengkajian resiko bencana bersama, termasuk denganpeserta didik.

“Keenam: Penyusunan rencana aksi dan pembentukan tim siaga bencana sekolah, ketujuh: penyusunan protap untuk mas pra, saat dan paska bencana, kedelapan: melakukan simulasi teratur sebanyak 2 kali setahun, sembilan: melaukan penilaian mandiri dan pengawasan secara rutin dan kesepuluh: melakukan evaluasi dan memutakhirkan rencana aksi”, ulas Hilda.

Atas nama SMAN 1 Lubuk Basung, Hilda mengucapkan terimakasih dan sangat mengapresiasi BPBD Sumatera Barat yang telah mengadakan pembinaan dan sosialisasi aman bencana di sekolah kami, sehingga dengan adanya kegiatan pembinaan akan terbentuk Tim Penanggulangan Bencana di SMAN 1 ini.

“Kedepan kita akan bersinergi dengan BPBD Sumatera Barat dan BPBD Kabupaten Agam dalam penanggulangan bencana”, ulasnya.

Dilanjutkannya, dengan adanya pembinaan dan sosialisasi ini, kita akan mensosialisasikannya dalam bentuk kegiatan  ektra kurikuler di sekolah. SPAB ini memang benar-benar dibutuhkan di SMAN1 Lubuk Basung, karena di daerah kita termasuk rawan bencana terutama bencana gempa.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala pelaksana BPBD Sumatera Barat, Jumaidi, S.Pd, M.Pd, Kabid PK, Fajar Sukma, S.Pd, Fasilitator, Hidayatul Irwan, S.Kom, M. T, Khalid Saifullah, Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Agam, Bambang Warsito, S.Sos, M.Si dan jajarannya, PMI Kabupaten Agam, PMR serta pihak terkait lainnya. (RieL)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button