OpiniSumatera

Bencana Banjir: Penyebab, Pengurangan Risiko, dan Penanggulangan

Oleh : Hesly Br Ginting (Mahasiswa Magister Kehutanan Universitas Sumatera Utara)

Banjir merupakan salah satu bencana yang sering kali terjadi pada musim hujan. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) banjir adalah suatu peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Banjir merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor hidrometeorologi, yaitu hujan dan iklim. Bencana banjir sering kali terjadi di Kota Medan ketika curah hujan sedang sampai tinggi dengan durasi yang lama. Pada Desember 2020, banjir di Kota Medan merendam empat kecamatan yakni Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Sunggal, dan Kecamatan Medan Tuntungan. Banjir ini mengakibatkan 5 orang meninggal dunia, 2 orang hilang, dan 12.783 jiwa terdampak.

Apa sebenarnya yang menjadi penyebab terjadinya banjir? Menurut Kodoatie dkk. (2002), penyebab banjir dikategorikan menjadi dua yakni faktor alam dan aktivitas manusia. Penyebab banjir dari faktor alam meliputi hujan lebat yang terjadi pada musim penghujan, pengaruh geografi pada sungai di daerah hulu dan hilir, pengendapan sedimen pada sungai, sistem jaringan drainase yang tidak berjalan dengan baik, dan pasang surut air laut. Sedangkan penyebab banjir dari aktivitas manusia meliputi penggundulan hutan yang mengakibatkan perubahan daerah aliran sungai (DAS), pembuangan sampah ke sungai, bangunan pengendali banjir yang kurang terpelihara, dan alur sungai yang kurang terpelihara.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat dan pemerintah untuk mengurangi risiko yang diakibatkan oleh banjir, yaitu:

a. Menjaga lingkungan sekitar tempat tinggal
Pertama sekali harus dimulai dari lingkungan tempat tinggal. Masyarakat harus menjaga kebersihan saluran air atau selokan dari timbunan sampah. Jangan menjadikan saluran air atau selokan sebagai tempat sampah sehingga hal ini membantu penyaluran air pembuangan dan atau air hujan agar tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan.

b. Tidak membuang sampah sembarangan
Masyarakat sering kali membuang sampah sembarangan, terutama menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. Padahal hal ini dapat memicu tumpukan sampah di sungai yang mengakibatkan sedimentasi sungai. Sehingga banjir terjadi ketika musim hujan tiba dengan curah hujan yang sedang-tinggi. Pengelolaaan sampah yang tepat bisa membantu mencegah banjir.

c. Tidak membangun rumah di pinggir sungai
Membangun rumah di pinggir sungai mengakibatkan kotornya sungai. Karena berdekatan dengan sungai seringkali masyarakat melimpahkan segala sampahnya ke sungai. Membangun rumah di pinggir sungai juga berisiko lebih tinggi terkena bahaya banjir. Ketika curah hujan yang tinggi dan banjir terjadi, rumah di sekitar sungai akan terbawa arus banjir bahkan dapat menelan korban jiwa.

d. Melakukan sistem tebang pilih dan reboisasi
Pohon yang telah ditebang sebaiknya memiliki pengganti. Menebang pohon kemudian menanam kembali bibit pohon yang baru ditujukan untuk regenerasi hutan dengan tujuan hutan tidak menjadi gundul. Sehingga banjir dapat diminimalisir jika kondisi hutan di hulu sungai masih lestari.

e. Melakukan pengerukan sungai secara berkala
Pengerukan sungai secara berkala bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Hal ini bertujuan untuk memperdalam dasar sungai sehingga akan semakin banyak air yang dapat ditampung sungai maka peluang untuk air sungai meluap ke permukaan tanah akan semakin kecil.

Pada saat banjir telah terjadi, tindakan apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menanggulangi dampak banjir?

a. Mematikan aliran listrik di dalam rumah dan menghubungi PLN untuk mematikan listrik di wilayah yang terkena banjir.

b. Mengungsi ke daerah yang aman dan menjauhi saluran air atau sungai.

c. Jika air semakin tinggi, maka segera hubungi instansi terkait.

Setelah banjir surut, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan masyarakat, yaitu:

a. Segera membersihkan rumah dengan menggunakan antiseptik untuk membunuh kuman.
b. Menyediakan air bersih untuk mencegah penyakit diare yang sering mewabah setelah banjir terjadi.
c. Mewaspadai adanya kemungkinan banjir susulan.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button