Bukan Hanya Tidak Profesional, Tapi Tidak Mampu
Siang Seluruh Guru Diperintahkan Ikut Apel, Subuh Ada Perintah Penggagalan

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Kasus ini bermula dari undangan Pj Sekda Fathur Rozi terhadap seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengikuti apel bersama Bupati di alun-alun Raden Bagus Asra.
Undangan dari Pj Sekda tersebut ditujukan kepada Asisten, Staf Ahli, Inspektorat, Sekretaris DPRD, Badan, Dinas, Bagian, Kecamatan dan Kepala Sekolah SD, SMP pada hari Senin, 17 Maret 2025 jam 07.30 wib.
Dalam Apel, Perangkat Daerah diperintah mengikutsertakan seluruh staf ASN, P3K, dan non-ASN yang masuk dalam data base BKN. Kepala Sekolah mengikutsertakan seluruh staf dan Guru ASN. Sebagai bukti kehadiran, masing kepala menyerahkan Daftar Hadir ke petugas.
Melalui K3S Kota, Herman, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Hj. Haeriyah Yuliati, S. Sos, MM memerintahkan kepada semuka Kepala Sekolah agar seluruh guru ikut Apel bersama Bupati di alun-alun Raden Bagus Asra pada hari Senin, 17 Maret 2025 jam 07.30 wib.
Tiba-tiba, Zainal Arifin, Pengawas Kota atas perintah Kadisdik memerintahkan seluruh sekolah yang jaraknya jauh dari Alun-alun Bondowoso, sementara seluruh guru ASN ikut Apel dan tidak mempunyai Guru non ASN yang menjaga siswanya, sekolah diliburkan.
Sedangkan untuk sekolah di Kecamatan Kota, siswanya tetap masuk seperti biasa, kondisional sesuai masing-masing sekolah. Cukup kelas 4, 5, dan 6 yang masuk kelas. Kelas 1, 2, dan 3 belajar di rumah.
Sehingga seluruh Sekolah, pada sore hari, mengumumkan pada Wali Murid, hari Senin, 17 Maret 2025 belajar di rumah. Tapi ternyata, pada subuh senin, ada ralat dari Disdik, murid belajar di Sekolah atau sekolah masuk sebagaimana biasanya.
Dengan kejadian ini, Ketua PD PGRI Bondowoso, Dr. Drs. H. Sugiono Eksantoso, MM, mempertanyakan kemampuan Haeriyah Yuliati mengelola managemen Disdik. Sore perintahkan makan tempe, pagi berubah perintah makan tahu, korbannya KS yang berhadapan langsung dengan Wali Murid.
“Ini bukan hanya tidak professional, tapi tidak mampu menjadi Kadisdik. Kalau ini dibiarkan, masa depan pendidikan di Bondowoso akan menurun kwalitasnya. Bupati harus segera mencopotnya,” kata Sugiono, sapaannya. (Syamsul Arifin/Bernas)