Berita Nasional.ID, JEMBER JATIM – Bupati Jember Jawa Timur Hendy Siswanto meminta pembangunan Alun-alun Jember agar dipercepat sehingga bisa digunakan lebih cepat lagi.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Hendy kepada para awak media saat meninjau pembangunan Alun-alun Jember, Selasa (23/7/2024).
Menurut Bupati Hendy, progres pembangunan Alun-alun Jember sebenarnya cukup bagus. Saat ini sudah mencapai 16 hingga 20 persen. Item pekerjaan utamanya sudah tertangani semua, namun volume pekerja kurang banyak, perlu ditambah. Sehingga pengerjaannya lebih cepat selesai.
“Saya berharap ini (volume pekerja) bisa ditingkatkan lagi, ditambah lagi pekerjanya.” ujarnya.
Selain itu, Bupati Hendy melihat masih banyak pekerjaan yang bisa diparsialkan dan bisa dikerjakan dalam waktu bersamaan. Misalnya penanaman pohon. Katanya, penanaman pohon bisa dimulai dari sekarang dengan catatan kontraknya dengan pemilik pohon sampai hidup pohon tersebut.
“Ketika pembangunan Alun-alun selesai, pohon sudah tegak. Makanya, pekerjanya perlu ditambah. Sedikit atau banyak (pekerjanya) sama saja. Lebih cepat jadi, bayarnya juga lebih cepat,” jelasnya.
Bupati Hendy menambahkan, Pemkab Jember melalui Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang akan mencairkan sebagian uang kontrak jika progresnya sudah bagus meskipun jadwal pencairan belum waktunya.
“Jadi kontraktor dan konsultan tidak usah ragus-ragu. Karena ini Alun-alun saya minta lebih maju lagi walaupun waktunya masuk (cukup, sesuai kontrak),” tambahnya.
Sedangkan terkait dengan pergelaran Jember Fashion Carnival (JFC), Bupati memastikan tetap jalan meski pembangunan Alun-alun belum kelar. Katanya, JFC bukan sekadar pertunjukan budaya tapi juga banyak memberikan manfaat ekonomi bagi warga.
“Dan sudah kita uji berkali-kali, adanya JFC sangat menguntungkan warga Jember,” ungkapnya.
Walaupun demikian, pembangunan Aun-Alun juga penting sehingga kedua-duanya sama-sama jalan, tanpa ada yang terganggu. Harus ada kolaborasi sekaligus keberanian, semangat yang sama untuk membangu Jember.
“Kalau gak ada keberanian, gak dibangun-bangun (Alun-alun),” pungkasnya (AAR/Bernas).
