Cerita di Balik #SeruputMadu: Inovasi Polres Pringsewu yang Angkat Madu Lokal Jadi Daya Tarik Baru

BeritaNasional.ID, Pringsewu, Lampung – Malam itu, di sudut Rest Area Pekon Wates, Gadingrejo, suasana terasa berbeda. Bukan sekadar perayaan Hari Bhayangkara ke-78, tetapi juga lahirnya sebuah gerakan kecil yang punya dampak besar: #SeruputMadu.
Program ini diinisiasi oleh Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunnus Saputra. Tujuannya sederhana tapi bermakna—mengangkat madu asli Pringsewu, langsung dari sarangnya, menjadi pengalaman dan produk yang bernilai.
“Saya sendiri pertama kali coba madu langsung dari sarang saat berkunjung ke Pekon Mataram. Rasanya beda. Aneh, tapi justru menyenangkan,” cerita Kapolres saat membuka acara, Sabtu (29/6/2025) malam.
Dari pengalaman itulah lahir ide #SeruputMadu. Sebuah ajakan bagi warga untuk mencicipi madu murni tanpa proses pabrik, langsung dari alamnya, dari sarang lebah Apicalis yang disajikan di tengah acara. Harganya? Hanya Rp10 ribu per sedotan madu.
Ternyata, sensasi ini menarik perhatian banyak pihak. Hadir dalam acara tersebut Putri Indonesia Pariwisata 2023, Lulu Zaharani. Ia pun ikut mencicipi madu langsung dari sarang, dikelilingi para tamu dan tokoh penting. Dalam satu momen, Lulu menyedot madu dari sarang dengan sedotan, disaksikan oleh Kapolres dan Bupati.
“Menurut saya, ini cara cerdas mempromosikan produk lokal. Ada rasa, ada pengalaman, dan ada cerita,” ujar Lulu.
Di balik kesederhanaan konsepnya, #SeruputMadu punya visi besar: menjadikan produk UMKM lokal sebagai ikon daerah yang bisa bersaing bahkan secara nasional. Polres Pringsewu tidak hanya fokus pada keamanan, tapi juga ikut berperan aktif dalam mendorong ekonomi masyarakat.
Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas, mengaku bangga dengan terobosan ini. Ia menyebut Pringsewu memang tidak punya wisata alam seperti laut atau pegunungan, tapi punya kreativitas yang bisa jadi kekuatan.
“Kalau dikelola dengan baik, madu ini bisa jadi produk wisata edukatif. Bukan cuma untuk dikonsumsi, tapi jadi cerita, jadi pengalaman,” kata Bupati.
Riyanto juga mendorong agar Omah Tawon Mataram—UMKM yang menjadi mitra dalam program ini—dapat mengembangkan lokasi produksinya menjadi destinasi edukatif yang bisa menarik wisatawan sekolah, keluarga, hingga komunitas lingkungan.
Kegiatan malam itu pun bukan hanya seruput madu. Ada pameran lebah, penjelasan manfaat madu, dan sesi foto bersama yang viral di media sosial. Acara sederhana, tapi mengena.
Kapolres M. Yunnus Saputra menegaskan bahwa program seperti ini akan terus dilanjutkan. Menurutnya, kepolisian harus bisa hadir lebih dekat dengan masyarakat, termasuk dalam upaya penguatan ekonomi lokal.
“Kalau warga kita punya produk unggulan, tugas kita bantu dorong. Kita bantu promosi. Karena saat UMKM kuat, masyarakat pasti lebih mandiri. Dan di situlah keamanan dan stabilitas juga ikut terbentuk,” ungkapnya. (Vit)