Jawa TimurProbolinggo

Dandim Probolinggo Bersama Media Ikuti KASAD Award Tahun 2023

BeritaNasional.ID, PROBOLINGGO JATIM -Komandan Kodim 0820 Probolinggo Letkol Arm Heri Budiasto bersama jajaran serta sejumlah media mengikuti pelaksanaan KASAD Award tahun 2023 di aula Makodim setempat secara live streaming, Senin malam (10/7).

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa KASAD Award sendiri merupakan inisiatif dari pimpinan TNI Angkatan Darat untuk memberikan apresiasi kepada media yang mengangkat sepuluh isu strategis dalam pemberitaan.

Sepuluh isu strategis yang menjadi katagori penilaian ini menjadi penting karena merupakan bagian dari program prioritas pemerintah dan menjadi perhatian masyarakat.

Letkol Arm Heri Budiasto berharap apresiasi untuk media ini dapat memotivasi rekan-rekan media dan masyarakat luas dalam menyebarkan pesan positif demi mendorong kemajuan Indonesia.

“Ada 10 kategori dalam KASAD Award tersebut yakni keberagaman dan toleransi, melawan radikalisme, pengarusutamaan gender, inovasi digital, solidaritas internasional, TNI AD di tengah kesulitan rakyat, pembangunan di daerah 3T, perlindungan anak, menekan stunting serta pelestarian kebudayaan,” kata Letkol Arm Heri Budiasto.

Ia menambahkan toleransi adalah nilai dasar yang harus kita junjung tinggi dalam berdemokrasi keberagaman suku bangsa ras dan budaya, semestinya menjadi kekayaan bukan pembeda apalagi pemisah di antara kita.

Yang kedua itu terorisme isu ini penting dalam human security dan kita tahu bahwa virus intoleransi dan virus radikalisme atau terorisme dapat mengancam keamanan negara dan manusia setiap saat di situlah ideologi bangsa kita Pancasila menjadi variabel penting dalam filosofi human security yang harus mendapat perhatian.

“TNI angkatan darat ambil bagian dalam merawat kebangsaan sampai di tingkat paling bawah dan menyadari pentingnya filosofi humas security dalam menjaga negara kesatuan Republik Indonesia melalui berbagai program TNI,”ujarnya.

Dandim mengungkapkan permasalahan keamanan tidak hanya sebatas menjadikan negara sebagai objek. “Namun kewajiban negara untuk mengatur dan mengelolanya ini membutuhkan paradigma baru keamanan yang tidak lagi semata-mata fokus pada keamanan negara namun juga keamanan individual,”tuturnya

***yul

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button