DaerahNasionalRagamSulawesi

Dua Putri Kepala Desa di Sulbar Dikarantina di Gubuk Empang Setelah Tiba dari Makassar

BeritaNasional.ID, Mamuju – Kakak beradik yang merupakan putri dari Kepala Desa Tappilina, Kecamatan Toppoyo, Kabupaten Namuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat dikarantina di sebuah gubuk setelah mereka tiba dari Makassar.

Dikutip dari portal berita Bukamatanews, Dwi Reskia Fajrianti Sutandi (26), adalah mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar 2018. Sedangkan Tria Buana Lestari Sutandi, mahasiswa UIN Fakultas Saintek, UIN Alauddin Makassar 2017.

Mereka memutuskan pulang kampung, karena kampus mereka memperpanjang libur hingga waktu yang tidak ditentukan akibat wabah Corona ini. Namun, sebelum mereka masuk ke desa dan bertemu keluarganya, ayah mereka yang juga kepala desa Tappilina, mengisolasi keduanya di gubuk yang lumayan jauh dari tempat tinggalnya.

Di gubuk empang yang terletak di Desa Kabunung, Kecamatan Karossa, Provinsi Sulawesi Barat, yang jaraknya sekitar 30 kilometer dari desa tempat tinggal keduanya itu, mereka harus tinggal selama 14 hari. Gubuk empang itu berukuran 3 x 2 meter. Digunakan untuk melihat ikan di empang. Untuk kebutuhan sehari-hari, keduanya dikirimkan dari orang tua.

“Saya diminta untuk tinggal di sini dulu selama 14 hari, sejak 1 April,” kata Dwi Reskia Fajrianti Sutandi, Senin (6/4/2020).

Dwi bilang, dirinya saat ini dalam keadaan sehat bersama saudaranya. Dia pun memahami jika mereka harus diisolasi dulu.

“Saya rasa sudah tepat juga apa yang diambil orang tuaku, saya di sini tinggal di empang saja, karena dia kepala desa di sana, dia harus jaga warganya juga. Kemudian diberikan contoh sama yang lain, sama warga yang lain, kalau ada mau masuk desa harus tetap seperti ini,” jelasnya. (*)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button