DaerahJawa TimurSitubondo

GKMNU dan Kemenkes RI Gelar Lomba Drama Cegah Stunting

BeritaNasional.ID – SITUBONDO JATIM – Berlokasi di Wisata Pantai Bletok Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menggelar panggung krativitas Seni dan Budaya dan edukasi dalam acara ‘Lomba Drama Pencegahan Stunting Berbasis Desa, Minggu (15/12/2024) malam.

Kegiatan yang digagas oleh Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) melalui program Cegah Stunting Perspektif Agama (CSPA), bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, diharapkan mampu menurunkan angka stunting di Indonesia, khususnya di Kabupaten Situbondo.

Keterangan yang disampaikan Koordinator Satgas Gerakan Keluarga Maslahat NU Kabupaten Situbondo Yogie Kripsian Sah, S.STP., M.Si menjelaskan bahwa, program CSPA bertujuan untuk menggerakkan seluruh masyarakat agar berperan aktif dalam kampanye cegah stunting, dengan melibatkan stakeholder, tokoh masyarakat, dan tokoh agama serta bidan-bidan desa.

“Kegiatan ini merupakan bagian atau implementasi dari Nota Kesepahaman antara Kementerian Kesehatan RI dan PBNU tentang upaya peningkatan kesehatan masyarakat dalam program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”, terang Yogie.

Lebih lanjut, Yogie mengatakan, melalui lomba drama berbasis seni budaya ini, pesan pencegahan stunting itu bisa disampaikan ke tengah-tengah masyarakat. “Pendekatan berbasis agama dan budaya lokal menjadi cara yang efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang stunting.

“Dalam lomba ini, selain menghibur, juga sarat dengan makna. Guyonan para pemeran lomba ini tentang pentingnya gizi, pemeriksaan kehamilan, dan pemanfaatan posyandu membuat masyarakat semakin sadar betapa pentingnya pencegahan stunting di kalangan masyarakat untuk mendukung Indonesia emas”, ujar Yogie.

Kegiatan ini, sambung Yogie, juga menjadi media persuasi yang efektif untuk menyampaikan konsep cegah stunting kepada masyarakat luas. “Dengan adanya lomba drama ini, kami sangat berharap masyarakat semakin termotivasi membawa balita mereka ke posyandu, sehingga bisa dilakukan pemantauan gizi dan tumbuh kembang secara optimal,” pungkas Yogie.

Sementara itu, Ika Puspita, bidan Desa Sumber Tengah yang menjadi juara 1 pada Lomba Drama Pencegahan Stunting Berbasis Desa mengatakan, pihaknya bersama para kader dan organisasi kemasyarakat telah melakukan pencegahan stunting dengan cara memberikan makanan tambahan bergizi kepada para balita.

“kita juga memberikan penyuluhan dengan cara-cara menarik agar masyarakat yang mempunyai balita mau datang ke Posyandu. Kemudian terkait dengan penemuan yang berpotensi stunting, maka ibu balita tersebut kita sarankan untuk datang ke puskesmas dan atau ke Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo,” kata Ika Puspita.

Lebih lanjut, Ika Puspita mengatakan, dengan adanya pelayanan Posyandu yang kreatif, masyarakat yang memiliki balita sangat merespon positif. “Adapun kendala yang sulit di lapangan, yakni masyarakat masih belum mau jujur memberikan informasi tentang kondisi stunting balitanya,” jelasnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, kata Ika Puspita, pihaknya mengajak ibu kepala desa, para kader dan puskesmas untuk turun langsung atau kunjungan ke rumah-rumah masyarakat yang memiliki balita. “Bersama pihak terkait, kita berkunjung ke masyarakat yang memiliki balita,” pungkas Ika. (*)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button