Gubenur Jatim Lepas Ekpor Kopi Spesialti Java Ijen ke Taiwan, Khofifah : Bukti Kualitas Kopi Bondowoso Diakui Dunia

BeritaNasional.id, BONDOWOSO — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Perum Perhutani KPH Bondowoso secara resmi melepas ekspor kopi spesialti Java Ijen Raung ke Taiwan.
Kegiatan pelepasan ekspor yang berlangsung di Desa Rejoagung, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso itu menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi Bondowoso sebagai salah satu sentra kopi unggulan dunia.
Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh penting, mulai dari Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, Ketua DPRD Ahmad Dhafir, hingga jajaran Forkopimkab dan para petani kopi di wilayah kerja BKPH Sukosari dan Sumberwringin.
Turut hadir pula Direktur Wijaya Coffee Gianto Wijaya sebagai eksportir utama produk Java Ijen Raung ke Taiwan.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak dari petani, pengelola hutan, hingga pelaku usaha yang telah menjaga mutu kopi Bondowoso hingga menembus pasar internasional.
“Ekspor ini menjadi bukti bahwa kualitas kopi Bondowoso diminati pasar dunia. Ini high quality, dan ternyata bisa dihasilkan oleh para pekebun kita sendiri,” ujar Khofifah.
Khofifah menilai, keberhasilan ekspor kopi ini tidak hanya membuktikan mutu hasil bumi Bondowoso, tetapi juga menunjukkan kemampuan petani menjaga keseimbangan antara produktivitas dan keberlanjutan lingkungan.
“Kalau kualitas dan produktivitas meningkat, dampaknya langsung dirasakan masyarakat, terutama petani kopi. Inilah harapan kita: petani sejahtera, hutan lestari, dan ekspor terus meningkat,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid menyebut bahwa ekspor kopi Java Ijen Raung ke Taiwan adalah langkah strategis memperkuat posisi Bondowoso sebagai penghasil kopi spesialti terbaik di Indonesia.
Ia menegaskan, pengakuan dunia terhadap kopi Bondowoso sudah terbukti melalui sertifikat Indikasi Geografis (IG) yang menjamin keaslian cita rasa khas Ijen Raung.
“Ekspor ini meneguhkan Bondowoso sebagai penghasil kopi spesialti unggulan nasional. Dunia sudah mengakui kualitas kopi kita,” kata Ra Hamid. Sabtu (1/11/2025).
Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Misbakhul Munir, menjelaskan bahwa ekspor ini merupakan hasil nyata dari kerja sama antara Perhutani dan masyarakat sekitar hutan melalui skema Agroforestry.
Melalui perjanjian kerja sama, petani diberi ruang legal untuk mengelola lahan hutan secara produktif dan berkelanjutan.
“Sebulan lalu, komunitas kopi Argopuro juga mengekspor ke Jeddah. Kini, giliran kopi Java Ijen Raung ke Taiwan. Dunia benar-benar menaruh minat karena mutu dan cita rasanya khas,” ujar Munir.
Ia menambahkan, Perhutani terus mendorong peningkatan kapasitas petani lewat pendampingan dan pembinaan mutu agar konsistensi kualitas tetap terjaga.
Direktur Wijaya Coffee, Gianto Wijaya, mengungkapkan bahwa kopi Java Ijen Raung yang diekspor ke Taiwan telah melalui proses pasca panen ketat dengan enam tahapan pemurnian untuk menghasilkan cita rasa terbaik.
“Hasil uji di laboratorium Taiwan memberi nilai 82,5, dan skor terbaru kita mencapai 86,2. Ini membuktikan kopi Bondowoso sudah diakui secara global,” jelas Gianto.
Sebagai perbandingan, kopi premium dunia seperti Panama Geisha memiliki skor 96–98. Artinya, kopi Bondowoso sudah mendekati kategori kelas dunia.
Permintaan pun terus berdatangan, tidak hanya dari Taiwan, tetapi juga dari China, Jepang, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat.
“Sekarang tugas kita menjaga kualitas agar Bondowoso tetap dikenal sebagai penghasil kopi spesialti terbaik,” imbuhnya.
Pelepasan ekspor kopi ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah daerah, Perhutani, pelaku usaha, dan petani kopi.
Lebih dari sekadar ekspor, momentum ini menegaskan bahwa dari lereng Ijen Raung di Bondowoso, aroma harum kopi Indonesia kini semakin kuat tercium di panggung dunia.



