BeritaNasional.ID, Timor Leste – Eks Mantan Pasukan Perdamaian PBB INTERNET Jenderal Peter Cosgrove mengarahkan bahwa Timor Leste sangat optimis, apabila meningkat masa lalu. Dan rakyat TL waktu itu menerima dengan baik pasukan Interfet yang dipimpin oleh negara Australia.
“Kami melihat kejadian tahun 1999 membuat rakyat sangat menderita tetapi mereka ada keyakinan. Dimana kami melihat bumi TL hancur total dan banyak korban namun bisa melangkah masa-masa sulit,”Kata mantan pimpinan pasukan INTERFET Jeneral Peter Cosgrove dalam sambutanya terkait dengan HUT-INTERFE Ke 20 yang berlangsun di kantor Pemerintah Palacio do Governo Dili Jum’at, (20/9/2019)
Ditambahkannya bahwa negara Australia adalah salah satu dari ke 22 negara yang mengirimkan pasukannya ke TL dan bekerja dibawa misi INTERFET. Prosonil pasukan perdamaian sebanyak 1150 orang. Dimana waktu itu melihat bumi TL hancur total dan banyak rakyat jadi korban karena kekejaman Milisi pro-intgrasi Indonesia. Maka dengan situasi itulah pasukan PBB hadir untuk melindunggi dan menciptakan perdamaian di TL.
“Waktu itu kami datang untuk melindunggi dan menciptakan perdamaian. Kami heran melihat situasi itu namun setelah 20 tahun kami datang kembali sangat jauh berbeda dengan apa yang terjadi waktu itu,”tandasnya.
Sesuai dengan acara HUT-INTERFE yang ke 20 itu ditandai dengan pemotongan pita dan jalan kaki dari Palacio do Governo menuju Dili Convens Centre, dan berpisah. Yang hadir dalam acara itu presiden PN, Presiden Republik, presiden pengadilan tinggi, para diplomat, toko politik, toko nasional dan masyarakat.(Justinho)
