Daerah

Inilah Faktanya Terkait Baku Hantam Sekelompok Pemuda Di Kadungora Garut, Pada Siang Tadi Pas Perayaan HUT RI Ke-77

Garut, Beritanasional. ID – Perlakuan yang sangat tidak pantas dan tidak terpuji dari Sekelompok pemuda yang terlibat perkelahian dalam perayaan hari kemerdekaan Indonesia ke-77 di Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa – Barat. Rabu (17/8 ). Kemudian adanya sebuah Video baku hantam mereka viral di Media sosial ( Medsos) Instagram @infojawabarat.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Beritanasional. ID adanya aksi perkelahian tersebut terjadi di Jalan Rancasalak, Kampung Cilageni, Desa Karangtengah, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut. Bentrokan para pemuda itu diduga berawal dari kesalah pahaman dua orang pemuda asal Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora.

Awalnya, rombongan dari Desa Karangmulya akan melakukan arak-arakan ke Lapangan Jayabakti. Salah seorang pemuda yang bernama Ega menegur sambil menggandeng tangan Fahmi, yang ia kira temannya yang bernama Aji.

Fahmi yang ditegur dan digandeng oleh Ega, diketahui ternyata adalah saudara kembar identik Aji, yang saat itu sedang membawa lodong, alat permainan tradisional. Oleh Ega, Fahmi diminta untuk membawanya ke depan rombongan.

Sekitar pukul 09.30 pagi tadi, Fahmi memberitahukan perlakukan Ega kepada teman-temannya. Teman-teman Fahmi pun kemudian memukul Ega, hingga kemudian terjadi perkelahian antara dua kampung dari desa yang sama namun beda RW.

Setelah aksi perkelahian itu berhasil diredam, Pemerintah Desa Karangmulya bersama aparat TNI dan Polsek Kadungora diketahui langsung melakukan musyawarah untuk menyelesaikan persoalan.

Dalam video klarifikasi yang diterima, Kepala Desa Karangmulya Edi Tito, menyebut bahwa kejadian tersebut terjadi diluar dugaan. Namun menurutnya hal itu terjadi karena adanya kesalah pahaman antara warganya dari RW 12 dan RW 07.

“Kenyataannya kejadian perkelahian tidak begitu heboh seperti yang di viralkan,” ujar Edi Tito.

Dilain sisi Tito menjelaskan, bahwa pelaku perkelahian hanya dua orang dan masih anak-anak, yaitu Ega dan Fahmi. Tidak hanya usianya yang masih anak-anak, namun juga ternyata masih saudara, atau tepatnya dari keturunan yang sama.

“Fahmi punya saudara kembar, yaitu Aji, yang merupakan temannya Ega. Fahmi yang digandeng oleh Ega takut ada apa-apa karena merasa tak mengenalnya,” katanya.

Sementara Fahmi, lanjut Edi, merasa Ega sebagai Aji yang merupakan temannya. Edi sendiri mengklaim bahwa yang terlibat perkelahian itu hanya dua orang, tidak seperti yang nampak dalam video seakan ada tawuran.

Selain kedua pemuda yang berkelahi itu, orang-orang lain sisanya adalah yang berusaha memisah, termasuk Ketua RW 07 dan para pemuda. Tito pun menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh warga Garut termasuk kepada warganet, ( Diky).
Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button