Jawa Tengah

Jaring 100 Calon Wirausahawan Muda, Pemkab Tegal Berikan Pembekalan

BeritaNasional.ID, Tegal – Pemkab Tegal menjaring 100 orang peserta Program penumbuhan wirausaha pemuda. Program kepemudaan yang dikhususkan mencetak calon pengusaha ini akan memperebutkan dana insentif senilai Rp 480 juta untuk 28 orang finalis. Sebelum melaju ke babak seleksi berikutnya, seluruh peserta pun diberikan pembekalan di lapangan Pemda, Kamis (16/07/2020).

Bupati Tegal Umi Azizah yang hadir membuka acara mengatakan, kompetisi ini merupakan bagian dari implementasi dari program unggulannya yang kedua dari sembilan program unggulan pembangunan Kabupaten Tegal jangka menengah 2019-2024. Umi menuturkan, penumbuhan wirausaha pemuda menjadi salah satu solusi menjawab tantangan bonus demografi, disamping menekan angka pengangguran terbuka di Kabupaten Tegal yang tahun 2019 lalu mencapai 8,21 persen.

Melalui program ini, Umi pun berharap, dari rangkaian proses penyusunan model bisnis, pemberian dana insentif hingga pendampingan usaha nantinya akan terlahir entrepreneur muda yang produktif, tangguh dan berkelanjutan serta mampu membuka lapangan kerja baru.

Kewirausahaan, menurut Umi, memiliki peran penting sebagai pilar perekonomian di masyarakat. Terlebih, di tengah isu perlambatan pertumbuhan ekonomi global akibat pembatasan sosial selama masa pandemi sangat berdampak pada melemahnya daya beli di masyarakat. “Maka, ini adalah momentum yang tepat untuk memulai usaha, menumbuhkan entrepreneur muda dengan menangkap peluang bisnis, termasuk bisnis di masa pandemi yang adaptif pada kebiasaan baru dan menuntut adanya kreatifitas serta inovasi,” kata Umi.

Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Tegal tahun 2018 menyebutkan bahwa setengah atau 50,62 persen populasi Kabupaten Tegal adalah penduduk di bawah usia 30 tahun. “Populasi pemuda sebagai kelompok usia kerja terus meningkat, termasuk kebutuhan akan lapangan kerja juga semakin banyak. Tidak semuanya bisa tertampung di pasar kerja, baik itu sebagai buruh, pegawai ataupun karyawan. Maka, yang harus kita lakukan adalah menumbuhkan talentanya, semangat wirausahanya. Kita fasilitasi para pemuda kreatif ini agar lebih bisa mandiri dalam berusaha dan berdaya saing,” ungkapnya.

Optimisme tersebut menurut Umi sangat beralasan, mengingat demografi penduduk Kabupaten Tegal menurut status pekerjaan utamanya adalah berusaha sendiri dan berusaha dibantu buruh. Proporsinya mencapai 37,67 persen dari 630.593 penduduk Kabupaten Tegal yang bekerja. Artinya, genetika wirausaha udah melekat dan mendarah daging  dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Tegal. “Dengan modal dasar inilah, maka, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersama-sama memajukan iklim kewirausahaan di Kabupaten Tegal,” katanya.

Turut hadir pada acara tersebut, Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Imam Gunawan. Menurut Imam, tidak banyak pemerintah daerah seperti Kabupaten Tegal yang dinilainya memiliki program penumbuhan wirausaha pemuda. Ia pun mengapresiasi keseriusan Pemkab Tegal dalam membangun lingkungan yang kondusif sebagai ekosistem tumbuhnya kewirausaha pemuda di Kabupaten Tegal.

Sementara itu, Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal Bambang Kusnandar Aribawa menjelaskan, terhitung sejak dibukanya pendaftaran Program Penumbuhan Wirausaha Pemuda Kabupaten Tegal chapter dua dari Selasa (31/03/2020) sampai dengan Jumat (19/06/2020) sudah ada 701 pendaftar. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 402 peserta yang mengisi formulir pendaftaran. “Dari 402 peserta tersebut, hanya 208 peserta yang memenuhi persyaratan. Dan dari sini, mereka pun kemudian diseleksi, dinilai gagasan bisnisnya hingga terpilih 100 besar calon wirausahawan pemuda ini,” jelas Aribawa.

Ia menambahkan, seratus peserta yang telah mendapatkan pembekalan ini nanti akan menjadi bahan penilaian untuk diseleksi 50 besar. Setelah itu akan diseleksi kembali sampai menjadi 28 top wirausaha pemuda. Meurut Aribawa, program ini merupakan program yang sangat strategis dan dirancang untuk mendukung pengembangan klaster industi atau ekonomi yang menjadi prioritas daerah. Sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.*

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button