BeritaNasional.Id, Aceh Timur – Mahasiswa dan Pemuda Aceh Timur di salah satu daerah di Kabupaten Aceh Timur, gelar Acara Deklarasi Aceh Damai. Deklarasi itu digelar dengan cara membentang sepanduk yang bertulisan mengajak semua pihak cinta damai, Sabtu (28/11/2020).
Melalui pesan aplikasi WA yang dikirim ke media ini, Sabtu pagi, disebutkan
Deklarasi tersebut dilaksanakan dengan tujuan minta kepada semua pihak untuk memelihara perdamaian Aceh Pasca 15 tahun Mou Helsinki serta tidak melakukan kegiatan yang bertentang dengan hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut mereka saat ini Aceh telah damai, sejak kesepakatan menghentikan konflik yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan GAM di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005 silam.
“Menjaga perdamaian itu bukan hanya dengan Pemerintah pusat, tapi menjaga hubungan dengan masyarakat Aceh juga merupakan salah satu bentuk menjaga perdamaian,” kata pengirim kepada media ini dan tidak menyebut identitas asli koordinator aksi tersebut.
Diharapkannya Milad GAM yang ke-44 ini akan menjadikan iktibar dan merenung kembali bagi semua pihak terkaiy apa saja yang telah dilakukan dalam mengisi perdamaian yang telah ada dengan tujuannya untuk rakyat Aceh.
” Bila dulu tujuan melakukan perlawanan untuk mendapat keistimewaan bagi rakyat Aceh dan sekarang sudah melakukan perjanjian damai serta mendapatkan sesuai dengan keinginan mereka yaitu rakyat Aceh mendapat keistimewaan penuh,” tulisnya.
Menurut para pria yang mengatasnamakan diri Mahasiswa dan Pemuda Aceh Timur itu, untuk menciptakan sebuah aksi yang diluar kata kedamaian membutuhkan biaya besar baik disegi efek maupun kebutuhan jalan proses, tetapi untuk memelihara perdamaian yang telah ada, justeru tidak membutuhkan biaya malah akan dapat memperbaiki kehidupan mayarakat dalam berbagai aspek.
“Biaya perang mahal. Maka dari itu, peliharalah damai untuk kesejahteraan kita semua,” demikian tutupnya.(Alan)
