DaerahSUMUT

Karena Sunyi Dari Pelanggan, Pedagang Pasar Impres Hibur Diri Dengan Bernyanyi Ria

BeritaNasional.ID, Batubara – Pasar Impres Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Sumatera Utara yang baru saja dibangun beberapa bulan yang lalu dengan menggunakan Dana APBN Tahun Anggaran 2020, tampak sunyi dari pembeli, alhasil berdampak pada penghasilan pedagang yang sebelumnya berjualan di ampera jalan nelayan.

Untuk diketahui sebelumnya pedagang yang berada di pasar empres ini berjualan dipinggiran jalan yang berada di Jalan Nelayan Kecamatan Tanjung Tiram, karena dianggap mengganggu arus lalu lintas yang menyebabkan kemacetan, Pemerintah setempat mengalokasikan Pasar empres tersebut untuk dijadikan lapak berjualan.

Namun karena tak terbiasa dilapak yang baru disediakan ini, sejumlah pedagang di pasar impres sampaikan aspirasinya dengan bernyanyi bersama mengeluhkan dengan sunyinya dari para pembeli.

Salah satu pedagang mengatakan alasannya bernyanyi berjoged bersama tersebut dikarenakan untuk menghilangkan setres karena sunyi dari pelanggan.

“Kami membuat ini sebagai penghilang stres kami, supaya ada tanggapan Pak Bupati, pak Camat, supaya macam mana tempat ini supaya rame kayak dulu lagi,” bebernya.

Salah satu alasan, kondisi lapak (slot) yang disediakan agak kecil, banyak para pedagang kaki lima tidak mau direlokasi di Pasar Impres ini, bahkan mereka masih tetap berjualan di ampera jalan yang berada dijalan Nelayan kecamatan Tanjung Tiram.

Sehingga para pedagang tersebut tidak dapat dipersatukan di Pasar Impres ini.

“Ini juga yang menyebabkan kondisi kami di pasar impres baru semakin terpuruk, karena pembeli tidak mau datang kesini dikarnakan masih ada pedagang yang berjualan di ampera jalan nelayan tanjung tiram,” kata Darmawan saat dimintai keterangannya yang merupakan pedagang Pasar Impres baru. Sabtu, (28/08/2021).

Situasi dagangan, Pedagang Pasar Impres Tanjung Tiram
Situasi dagangan, Pedagang Pasar Impres Tanjung Tiram, hening sunyi dari pelanggan.

Dikatakan Darmawan pedagang sayur mayur, sejak berjualan di pasar impres, dirinya mengaku hampir dua kali lipat menurun penghasilannya sejak pindah ke pasar empres.

“Sejumlah warga pasar impres banyak ditinggal oleh pemiliknya. Hal ini karena usaha dagang yang mereka jalankan di pasar impres sangat jauh dari pembeli (tak terbiasa),” katanya.

Senada dengan itu Darwis, yang juga pedagang sayur mayur di pasar impres mengatakan bahwa, sejak dipindahkan dirinya mengaku dagangnya tak laku hingga banyak yang busuk karna sunyinya dari pembeli.

“Kami mulai jualan dari subuh sekitar jam 05.00 Wib hingga siang jam 12.00 Wib tetapi para pembeli jarang yang datang ke kesini, terakadang dalam satu hari tidak ada pembeli sama sekali Kami bertahan cuma berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah akan nasib kami di pasar in,” jelasnya.

Selin itu ia juga meminta terhadap Pemerintah, harus tegas mengalokasikan seluruh pedagang agar berjualan di Pasar Impres tersebut, kiranya tidak berdampak kerugian antar pedagang.

“Yang jelasnya kalo pedagang ampera yang berada di jalan nelayan tanjung tiram masih tetap berjualan disana, kondisi kami akan tetap begini saja dan jauh dari pembeli” ucap pedagang pasar lainnya,” pintanya. (Ali-BB/02)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button