AsahanDaerahMetro

Kesbangpol Sumut Bersama Pemkab Asahan Gelar Sosialisasi Pencegahan Bahaya Radikalisme dan Terorisme

BeritaNasional.ID, Kisaran – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatera Utara bekerjasama dengan Kesbangpol Kabupaten Asahan menggelar sosialisasi pencegahan bahaya radikalisme dan terorisme tahun 2021, bertempat di aula Kesbangpol setempat, Kamis (10/06/2021).

Kepala Badan Kesbangpol Sumatera Utara diwakili Kepala Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional Budianto Tambunan SE, MSi menyampaikan bahwa masalah terorisme di Indonesia masih merupakan persoalan yang serius walaupun sudah banyak pelaku teror yang berhasil ditangkap dan diproses hukum serta sel – sel dan jaringan teroris yang dihancurkan.

Akan tetapi, kata Budianto, eskalasi konflik dibeberapa negara khususnya di wilayah Timur Tengah yang menunjukkan tanda-tanda mereda. Namun potensi radikalisme dan munculnya aksi – aksi terorisme dikhawatirkan akan terus ada karena jaringan teroris selalu menyebarkan jaringannya keseluruh dunia termasuk Indonesia.

Kepada para peserta sosialisasi saya berharap untuk dapat mengikuti seluruh rangkaian acara dan menyimak materi yang disampaikan dengan seksama, agar kita bisa menemukan solusi yang tepat untuk mengantisipasi dan menanggulanginya, ujar Kabid Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Sumatera Utara.

Sementara Bupati Asahan dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bupati Edi Sukmana SH, MSi menyampaikan bahwa ada beberapa faktor pendorong yang membuat generasi muda terpengaruh radikalisme, yaitu merasa jiwanya kosong, adanya idelogi yang dianggap tepat (instan), kecewa kepada Pemerintah/Negara, adanya kelompok dengan ideologi radikal terorisme dan pengaruh orang terdekat.

Untuk itu, kata Edi Sukmana, dalam menjaga dan memelihara stabilitas keamanan dan ketertiban umum di daerah perlu diakukan doktrinisasi ideologi Pancasila, perlu membuka kanal aduan terkait intorelan, radikalisme, dan terorisme untuk ditindaklanjuti serta perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sipil/ormas yang relevan dalam deteksi dini dan cegah dini.

Untuk itu kepada OPD terkait yang memiliki tupoksi terkait pencegahan radikalisme dan terorisme diharapkan dapat terus meningkatkan kinerja serta tidak lelah dan bosan dalam menjalankan tugas, pungkasnya.(krm)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button