DaerahLangkatSumateraSUMUT

Komisi D DPRD Langkat Berikan Solusi Atasi Dampak Banjir ke Pemukiman dan Lahan Warga

BeritaNasional.ID, LANGKAT SUMUT -Warga Tanjung Pura mengadukan halnya ke DPRD Langkat, di Stabat. Mereka datang ke DPRD Langkat terkait dampak banjir yang terjadi, diduga akibat pengerukan parit dan peningian tanggul/benteng yang dilakukan PT. Bahruny dan PT. Leong Ayam I Primadona yang air masuk ke pemukiman dan lahan warga di Dusun V Kenanga, Desa Paya Perupuk, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumut.

Kedatangan belasan perwakilan warga dari Dusun Dusun V Kenanga, Desa Paya Perupuk, diterima langsung Komisi D DPRD Langkat untuk dilakukan RDP. Pihak Komisi DPRD Langkat kemudian mengundang pihak perusahaan, BPBD, Camat Tanjung Pura, Kepala Desa Paya Perupuk dan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Langkat dalam Rapat Dengar Pendapat, Kamis (11/5/2023).

Gusri Hanafi dari organisasi Ansor Langkat yang menyuarakan aspirasi warga mengatakan, bahwa akibat aktifitas kedua perusahaan yang pembuangan airnya masuk ke pembuangan warga dan berdampak kepada pemukiman masyarakat digenangi banjir, dan wargapun tidak bisa untuk bercocok tanam lagi.

“Dua tahun ini warga tidak bisa lagi bercocok tanam, seperti menanam cabe dan lainnya,” sebut Gusri Hanafi yang juga sebagai warga Dusun V Kenanga Desa Paya Perupuk.

Gusri Hanafi berpendapat akibat tanggul yang terlalu tinggi yang dibuat perusahaan juga menjadi penyebab dusunnya kerap kenak banjir. Dampak banjir juga berimbas bagi warga di 2 kecamatan, yakni Kecamatan Tanjung Pura dan Kecamatan Padang Tualang.

Kepala Desa Paya Perupuk Muhammad Syafri mengungkapkan, awalnya pihak pemerintah desa beranggapan debit air yang masuk ke pemukiman dan lahan warganya adalah hanya musibah, tetapi setelah ditelusuri dan mencari penyebabnya, ternyata tidak murni musibah saja. Ia pun mengatakan tidak hanya satu desa saja yang berdampak akibat lingkupan yang dilakukan perusahaan, tetapi ada empat desa yakni Desa Paya Perupuk, Desa Pematang Tengah, Desa Serapuh ABC dan Desa Padang Tualang.

Abinson Pandapotan Sirait dari perwakilan PT. Bahruny mengakui keadaan banjir tersebut juga berdampak pada kebun sawit milik mereka. Hal yang sama juga dikatakan Herman Perangin Angin dari PT. Leong Ayam I Primadona. Ia mengungkapkan banjir juga berdampak pada pada ternak ayam sebagai usaha mereka.

Ketua Komisi D Johan Wiryawan Bangun yang memimpin jalannya rapat, setelah mencermati apa yang disampaikan para peserta rapat. Ia berharap kedua perusahaan dapat peduli dengan keadaan warga sekitar.

“Sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada warga, saya mohon kepada PT. Bahruny dan PT. Leong Ayam I Primadona dapat menurunkan alat berat untuk normalisasi parit-parit yang menjadi penyebab banjir,” pinta Johan Bangun dengan nada rendah.

“Tidak lah terlalu besar biaya untuk itu bagi perusahaan besar seperti PT. Bahruny dan PT. Leong Ayam I Primadona,” ujarnya.

Sependapat dengan Johan Bagun, anggota Komisi D Arifuddin pun berkata agar perusahaan dapat memperhatikan 4 desa yang berdampak banjir.

“Dana CSR perusahaan hendaknya dipergunakan untuk warga yang terdampak,” sarannya.

Menanggapi permintaan Komisi D DPRD Langkat, kedua perusahaan akan membicarakan dengan pimpinan mereka masing-masing, yakni pihak PT. Bahruny dan PT. Leong Ayam I Primadona.

Selanjutnya kedua perusahaan bersedia survey lokasi bersama pihak kecamatan, desa dan warga pada hari Jumat 12 Mei 2023. (Reza)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button