Hukum & Kriminal

Korban Pemukulan Oknum Satpol PP Di Gowa Sulsel Dipolisikan Ngaku Hamil

BeritaNasional.ID Banten – Sempat viral Pasutri yang dipukul oknum Satpol PP, Nur Halim, (26) dan istrinya Amriana, (34) korban pemukulan oknum Satpol PP di Kabupaten Gowa, Mardani Hamdan, kini dilaporkan ke Polres Gowa soal berita bohong.

Pasutri dilaporkan oleh Brigade Muslim Indonesia, karena dituding menyampaikan berita bohong atau hoaks di media sosial soal kehamilan Amriana saat dianiaya tersangka Mardani Hamdan beberapa waktu lalu.

“Kami laporkan kedua orang itu di Mapolres Gowa. Alat bukti yang kami bawa salah satunya rekaman video live Facebook si Ivan (Nur Halim) yang menyatakan istrinya itu hamil,” kata Ketua Brigade Muslim Indonesia, Zulkifli, Jumat (23/7/2021).

Zulkifli mengaku awalnya merasa ibah dan kasihan terhadap Amriana dan Nur Halim, karena mengalami tindakan arogan dari oknum Satpol PP saat operasi penertiban Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

Bahkan rasa kasihan itu, karena dia (Amriana) merupakan sosok perempuan yang tengah mengandung atau hamil.

Tetapi, rasa kasihan kian pudar, setelah Nur Halim (suami Amriana) belakangan dengan blak-blakan mengaku bahwa istrinya tidak hamil. Hal itu dikuatkan dengan hasil USG negatif, walaupun perut Amriana buncit.

“Dia itu tegaskan bahwa istrinya hamil. Saya tidak kenal dengan pak Satpol PP. Saya juga tak kenal dengan pemilik kafe (korban). Ini murni untuk keadilan hukum,” bebernya.

Pelaporan Brigade Muslim Indonesia dibenarkan Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan.

“Benar pada pukul 13.00 (Kamis 22 Juli 2021) Brigade Muslim Indonesia telah mengadukan terkait postingan yang diduga berita hoax di media sosial,” ujarnya.

Dalam video postingan yang viral di media sosial, Amriana sempat menepis soal isu kehamilannya yang dianggap tidak benar.

Bahkan saat itu ia berbicara soal kondisi perutnya yang kembang kempis.

“Bisa buka semua FB saya, tiap bulan, tiap bulan, perut saya bagaimana, bagaimana. Kadang ini besar, sebentar agak kempis, sebentar besar, sebentar kempis,” katanya.

Amriana mengatakan selama ini memang kerap memeriksakan kehamilannya pada tukang urut, bukan pada dokter.

“Tidak, tidak, dokter di itu, apa namanya. Tidak, tidak pernah kusuruh dokter pegang (periksa). Itu apa namanya itu he, itu terakhir di dokter, di tukang urut eh,” ungkapnya.

Warga yang berbincang dengan Amriana dalam video viral lantas meminta Amriana menegaskan di mana sebenarnya dia pernah berobat, apakah dengan dokter atau bidan, atau tukang urut.

Dia pun menegaskan dia berobat ke tukang urut karena kehamilannya tidak bisa dijangkau dengan pengakuan logika.

“Tidak, masalahnya kan ini pengobatan saya sendiri, memang tidak bisa dijangkau dengan pikiran logika. Jadi tukang urut yang katakan saya hamil,” pungkasnya. (Kontri BerNas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button