Jawa Tengah

Kunjungan Menteri KKP di Tegal, Walikota Singgung PSBB

BeritaNasional.ID, Tegal – Saat ini Kota Tegal sudah zero Covid-19 dan berhasil mencapai zona hijau. Sebagai kota yang pertama kali menjalankan local lockdown dan karantina wilayah, Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono menyayangkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dicanangkan Presiden RI tidak dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

Walikota Tegal berpendapat, jika seluruh Indonesia menjalankan PSBB secara serentak, maka selain bisa secepatnya memulihkan ekonomi juga dapat berhemat anggaran penanganan Pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Dedy Yon saat sambutan dalam kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo, di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (07/07/2020).

Hadir dalam kunjungan tersebut jajaran Kementerian KKP, anggota DPR RI, DPD RI, Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, Forkopimda Kota Tegal, Direktur Program Safe Seas, Direktur YPPI, Direktur LPMKUKP, Direktur Jasindo, Pimpinan Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI Ketua HSNI,  Ketua PNKT, Aliansi Nelayan Mitra Nelayan Juwana, dan masyarakat nelayan di Kota Tegal dan sekitarnya.

“Jika lebih cepat mengaplikasikannya dengan baik tentu hasilnya akan baik. Pertama, bagaimana PSBB itu serentak bareng. Tapi kenyataannya,  di kabupaten / kota itu tidak bisa kompak tidak bisa bareng,” ungkap Walikota.

Dicontohkan Walikota, jika PSBB di seluruh Indonesia dilakukan bersama tahap pertama tanggal 1-14, maka daerah yang sudah bagus dapat mengevaluasi selama tiga hari dan sudah bisa dilakukan new normal. “Tahap kedua PSBB lagi yang sudah bagus nanti sudah new normal. Hingga nanti yang ketiga dan keempat terakhir Depok, Semarang, Surabaya mungkin cepat selesai,” tutur Walikota.

Kemudian agar dapat hemat dalam memberikan bantuan melalui jaring sosial, Pemerintah Pusat dapat menggunakan Bulog. “Pemerintah Pusat punya Bulog. Harusnya seluruh pengadaan untuk sembako, sudah ditentukan oleh Pemerintah Pusat. Itemnya A, B, C, D dengan nilai sekian, semuanya tidak menggunakan  rekanan karena darurat. Tinggal Bulog memberikan barangnya, Pemda tinggal membayar,” sebut Walikota.

Sedangkan kaitan pengadaan alat APD yang disetujui rekomendasi WHO atau IDI dilakukan dengan item yang sama. “Semua barangnya atau itemnya sama, baru TNI/POLRI menjalankan operasi penegakkan dispilin mendukung protokol kesehatan mereka menjaga pabrik-pabrik seluruh Indonesia. Kemudian Pemda dikirim baru Pemda membayar,” jelasnya.

Bantuan yang diberikan untuk nelayan dari Pemkot Tegal, tercatat yang masuk paguyuban PNTK dan HNSI sebanyak 3.200 yang pada masa Pandemi Covid-19 tidak berangkat melaut. Namun ada nelayan Kota Tegal yang berangkat ke Natuna, ternyata hasilnya tidak sesuai yang diharapkan.

“Kita memberangkatkan 30 kapal, kurang lebih 1000 awak selama satu bulan setengah tetapi hasilnya tidak menguntungkan,”

Disebutkan Walikota, ada sebanyak 3.200-an nelayan yang terdampak Pandemi Covid-19 yang mendapatkan bantuan dari Pemkot Tegal dari program jaring sosial selama dua bulan.

“Ini juga terima kasih kepada Pak Ngabalin yang berdiskusi dengan Pak Wakil Walikota di TV, yang menyetujui lockdown yang terpenting rasa PSBB. Terima kasih sudah sukses Kota Tegal. Harapan kita bahwa Kota Tegal sudah zero sudah zona hijau, terus nantinya pemulihan ekonomi yang tercepat di Indonesia,” harap Dedy Yon.

Dalam kunjungannya Menteri KKP Edhy Prabowo mengucapkan terima kasih kepada Walikota Tegal, karena Kota Tegal berhasil menjadi zona hijau.

“Pak Walikota terima kasih atas semangat bapak menjaga kota bapak, sehingga Kota Tegal menjadi zona hijau dan nol. Semoga ini menjadi kunci dan menjadi sukses story bagi daerah lain,” ungkap Edhy Prabowo.

Dikatakan Edhy, dimasa Pandemi ini, malahan sektor perikanan tetap Berjaya. “Pabrik pembuat jala di Cirebon permintaannya malah meningkat. Artinya para nelayan tetap bekerja di laut,” ungkap Edhy.

Sementara terkait masalah keberangkatan para nelayan Kota Tegal ke ke Natuna, Edhy meminta para nelayan tetap semangat dan jangan menyerah.

“Iya, semangatnya benar dalam rangka kita mengisi kekosongan laut. Saya juga berkoordinasi dengan Menkopolhukam. Tidak apa-apa. Jangan menyerah karena gagal. Masih banyak tempat yang kosong, mari kita sama-sama hadapi laut kita yang sumber dayanya besar. Dari pada dibiarkan kosong nanti dicuri oleh orang-orang asing,” tutur Edy.*

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button