Daerah

Lantik Pengurus Paguyuban TTU-Kupang di Lurasik, Gubernur NTT: Kembalikan Alam TTU

BeritaNasional.ID-Kefamenanu NTT,- Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat hadir dalam acara pelantikan dan deklarasi Badan Pengurus Paguyuban TTU-Kupang Provinsi NTT periode 2022 – 2026, Selasa 9 Juli 2022 di Kecamatan Biboki Utara, Desa Boro, Kabupaten TTU.

Pelantikan dan deklarasi ini dihadiri Bupati TTU, Wakil Bupati TTU, sesepuh masyarakat NTT, Forkopimda Kabupaten TTU, Camat Biboki Utara, para kepala desa, para pimpinan OPD Lingkup Pemkab TTU,  para tokoh adat, para tokoh agama dan masyarakat TTU.

Ketua Umum Paguyuban TTU-Kupang, Mikhael Feka, SH.,MH, menerangkan bahwa Organisasi ini adalah sebuah paguyuban yang terbebas dari ranah politik. Dan paguyuban ini, kata Feka, harus siap membantu dengan ikhlas bagi masyarakat TTU khususnya yang berada di NTT, dan dapat turut berkontribusi membangun NTT.

Ia mengajak Paguyuban TTU-Kupang harus mampu menciptakan kehidupan bermasyarakat di Kupang. Selain itu, Orang TTU harus berdiri demi satu kesatuan Nusantara dengan selalu menjaga kebersamaan, kegotongroyongan dan saling menghargai antara yang lainnya.

“Perlu ada komunikasi bersama untuk dapat menata dan membangun pola pikir yang sama untuk mengatasi masalah sosial dan gejolak politik yang mengganggu stabilitas negara khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT),’jelasnya.

Ia mengakui dengan kehadiran warga TTU di Kupang turut membangun tanah Flobamora dan itu sudah terlihat dengan baik. Oleh karena itu perlu diberikan ruang untuk berkomunikasi yang cukup untuk disampaikan kepada pemerintah. “Kita sama-sama bergandengan tangan menanta pembangunan dengan baik ini yang kita lakukan memang begitu banyak tantangan untuk bagaimana bisa menyamakan persepsi di beberapa daerah,” ucapnya.

Ssdangkan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya mengatakan bahwa  kehadirannya untuk melihat langsung dan mendorong organisasi kemasyarakatan ini menjadi organisasi yang mampu menunjukan kebangkitan Orang TTU di Kupang.

“Paguyuban TTU-Kupang mau hebat, harus belajar taat di organisasi ini. Kita harus tahu apa yang menjadi kekurangan kita, jangan hanya tentang kelebihan kita saja,” ujarnya.

Viktor Laiskodat juga menekankan bahwa apa yang dilihat dan diharapkan harus bisa dilakukan. Jika Paguyuban ingin maju, tidak ada pilihan lain selain belajar sungguh-sungguh tentang alam TTU Karena dengan membangun sumber daya yang ada, seperti membangun manusia hebat, maka harus terlebih dahulu mengembangkan generasi.

“Jangan Paguyuban TTU lebih memfokuskan orang-orang tua dibanding generasi muda. Namun kita harus lebih mengedepankan anak-anak sebagai generasi penerus masa depan kita. Ini juga merupakan salah satu tantangan yang ada di NTT, yang mana kita harus mengubah cara berpikir kita,” ujarnya.

Gubernur Laiskodat berpesan, bahasa daerah merupakan bukti identitas lokal kiranya bisa diterapkan. Tantangan kedepannya semakin susah, Paguyuban TTU harus selalu ada di tengah-tengah masyarakat dan hadir sebagai pendamping yang baik demi bangsa, negara dan kampung tercinta.

“Lihat saja. Saya terus berupaya bekerja dengan baik menuntaskan persoalan kemiskinan dan SDM. Satu-satunya provinsi di Indonesia Timur yang tingkat kemiskinannya menurun ialah daerah kita NTT. Mestinya tidak ada yang bodoh tapi karena kemalasan maka kita miskin. Mari menjadi manusia pintar, peduli dan berani. Tahun depan, saya harap Paguyuban TTU-Kupang bisa membantu orang lain yang lebih susah dan menjadikannya hebat,” tegas Viktor Laiskodat.

Paguyuban TTU-Kupang ini tidak dilantik di gedung, tetapi lantik di Kampung halaman, agar berpikir untuk pulang kembali memikirkan kampungnya. Pelantikan di Kampung karena kantor hari ini bukan di gedung, kantor hari ini adalah bagaimana kita punya ternak di padang, bagaimana pertanian kita, bagaimana industri kita. Kantor itu hanya backup administrasi untuk seluruh kerja kita di lapangan. Namanya juga ASN, Aparatur Sipil Negara, yang melayani public, makanya disebut public service, bukan tunggu di kantor untuk publik datang, tapi datang untuk melihat public,” sebut Gubernur Laiskodat.

Disebutkan Gubernur Laiskodat, TTU adalah tempat yang sangat mahal di saat Timor terkenal sebagai pulau yang panas. “Kita mempunyai spot di TTU yang begitu indah, sabana yang begitu luar biasa dengan kesejukan alam,” sebutnya.

Menurut dia, dalam hidup saat ini tidak bisa lagi kerja dan doa dengan cara-cara biasa. “Kita bangun cara berpikir dan desain kerja. Siapapun pemimpinnya harus berpikir untuk semua, jangan hanya yang pilih kita yang kita bantu. Tapi dasar berpikir kita sebagai pemimpin adalah kita diberikan tugas dan tanggung jawab oleh Tuhan untuk membangun semua, maka alasan politik tidak lagi menjadi alasan untuk melayani. Itulah mindset dan moralitas seorang pemimpin, jangan kita terjebak dengan urusan-urusan primordial,” tegas Gubernur mengakhiri sambutan. (*)

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button