Daerah

Lepas Pengembalian Santri, Bupati Jember Berkomitmen Kawal Santri

BeritaNasional.ID, JEMBER JATIM – Bupati Jember Jawa Timur, Hendy Siswanto berkomitmen untuk mengawal pendidikan santri. Salah satu bentuknya adalah memfasilitasi pengembalian santri ke Pondok Pesantren masing-masing. Menurut Hendy, sapaannya, pergi mencari ilmu sama halnya dengan perang fi sabilillah, sehingga harus didukung agar misi santri sukses.

“Tentunya Pemkab Jember harus mengawal (santri), karena adik-adik santri, sedang pergi perang fi sabilillah (di jalan Allah, red),” ujarnya saat memberikan sambutan ketika melepas pengembalian santri di halaman Pendopo Wayawibawagraha Jember, Sabtu (20/4/2024).

Bupati Hendy menambahkan, pihaknya mempunyai penduduk sekitar 2,6 juta jiwa. Tentu di antara mereka tempat sekolahnya bermacam-macam. Namun Pondok Pesantren mempunyai nilai tersendiri. Gemblengannya cukup dahsyat. Tidak hanya dapat ilmu, santri juga mendapat pahala.

“Orang tuanya juga mendapat balasan surganya Allah,” tambahnya. Menurutnya, melepas anak ke Pondok Pesantren butuh perjuangan bagi orang tua dan anak itu sendiri. Tidak gampang orang tua berpisah dengan anaknya, begitu juga sebaliknya. Tapi semua itu harus dilakukan, bahkan kalau perlu dipaksakan. Sebab, mencari ilmu adalah kewajiban bagi muslimin dan muslimat.

Bupati Hendy lalu menuturkan bahwa dirinya juga mempunyai anak yang dimondokkan di Jakarta. Diakuinya, di awal-awal memang tidak tega berpisah dengan anak, tapi apa boleh buat, semua harus dilakukan demi anak juga.

“Anaknya bupati mondok juga di International Islamic Boarding School di Jakarta. Dikira tega Bupati (berpisah dengan dia), tidak juga,” jelasnya.

Sementara itu, Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Jember Achmad Musoddaq mengungkapkan, program pengembalian santri adalah program rutin tiap tahun, bahkan program tersebut sudah berlangaung sejak tahun 2021 hingga sekarang.

“Jadi yang pertama-tama harus dipahami, itu adalah program rutin tiap tahun,” ujarnya. Menurut Musoddaq, pengembalian santri berdasarkan proposal yang diajukan oleh pesantren bersangkutan sebelum anggaran tahun 2024 didok. Saat in yang mengajukan proposal pengembalian santri hanya ada empat pesantren, yaitu Annuqayah (Sumenep), Nurul Jadid (Probolinggo), Al-Falah Ploso (Kediri), dan Lirboyo (Kediri). Total santri yang pengembaliannya difasilitasi oleh Pemkab Jember dari empat pesantren tersebut mencapai 800 orang, dengan menggunakan 14 bus.

“Santri Annuqayah sudah berangkat malam Jumat kemarin, hari ini giliran santri Nurul Jadid, besok santri Ploso, dan berikutnya santri Lirboyo,” ungkap Musoddaq. (Aryudi AR/Advertorial).

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button