Jawa Timur

Maksimal Bantu Selesaikan Masalah Keluarga, Kota Probolinggo Kini Punya Puspaga

BeritaNasional.ID,PROBOLINGGO – Prinsip dari sebuah Kota Layak Anak (KLA) adalah harus membuat seluruh anak merasa aman dan nyaman dimanapun mereka berada. Oleh karenanya, pembangunan anak merupakan upaya bersama yang harus dilakukan oleh pemerintah, lembaga masyarakat, media dan dunia usaha.

Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) hadir untuk membantu keluarga khususnya orang tua dalam mengatasi berbagai permasalahan tersebut melalui program Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Puspaga merupakan one stop service atau layanan satu pintu keluarga berbasis hak anak yang dilakukan oleh tenaga profesi atau psikolog, untuk memberikan solusi bagi orang tua, anak, dan keluarga dalam menghadapi permasalahan pada langkah pencegahan.

“Edukasi dan pembelajaran bagi orang tua itu perlu dan permasalahan yang dihadapi antara satu keluarga dengan lainnya berbeda. Untuk itu kami memberikan pendampingan melalui Puspaga karena Puspaga memang bergerak di sisi pencegahan. Kami harapkan konsultasinya disini karena disini ada psikolog dan konselor, supaya hak anak-anak tetap terlindungi dan mencegah anak mendapat perlakuan buruk atau justifikasi baik oleh orang tua maupun orang dewasa di sekitarnya,” ujar Kabid PPPA Lusi Aris Yulianti, saat pra launching Puspaga di Taman Baca Disperpusip, Jumat (25/11).

Sasaran pelayanan Puspaga diberikan kepada anak, orang tua, wali, calon orang tua serta orang yang bertanggung jawab terhadap anak. Puspaga hadir dengan prinsip non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, kelangsungan hidup, mudah diakses dengan sarana yang penuh warna, mempunyai konsep layanan yang nyaman dan menyenangkan.

Prinsip tersebut diharapkan dapat membuat Puspaga lebih dekat dengan keluarga. Dan dapat dijangkau bagi keluarga manapun untuk mendapatkan layanan konseling, konsultasi dan informasi terkait pengetahuan dan keterampilan menjadi orang tua sesuai hak anak.

Pelayanan Puspaga buka setiap hari Senin-Kamis pukul 07.30-16.00. Hari Jumat mulai pukul 07.30-13.00 WIB. Sedangkan Sabtu tidak ada pelayanan, tetapi bagi permasalahan yang sifatnya harus mendapatkan diagnosa secara akurat by on call.

Lusi menambahkan personil di Puspaga di Kota Probolinggo ini terdiri dari 1 konselor, 2 psikolog dan 1 psikolog klinis yang telah tersertifikasi. “Masyarakat bisa menggunakan fasilitas ini dengan sebaik mungkin, karena fasilitas ini dibangun dan ditujukan untuk masyarakat Kota Probolinggo secara gratis. Dan juga tidak perlu takut untuk datang karena kerahasiaannya akan terjaga dan hasil dari konseling tidak akan diekspose. Selain itu masyarakat bisa mendapatkan manfaat, baik secara implementasi mampu menerjemahkan perilaku anak dan tidak menjustifikasi anak,” pesannya.

 

Konselor Puspaga Agus Ryan Kushariyanto mengungkapkan, Puspaga memiliki 4 layanan yaitu layanan konseling, konsultasi, literasi dan penjangkauan. Selain menerima konsultasi juga akan memberikan layanan penjangkauan di rumah jika memang diperlukan.

“Ketika kami menerima permasalahan maka kami assessment dulu, apakah memerlukan rujukan atau tidak. Jika hasil assessment menunjukkan bisa konseling di Puspaga maka kami akan memberikan disini. Tetapi ketika ada permasalahan yang perlu dirujuk misal pengaduan masyarakat yang mengarah pada unsur kekerasan, tindakan penelantaran dan pemenuhan hak anak yang tidak terpenuhi, maka bisa kami lakukan rujukan. Rujukan ini ke lembaga-lembaga terkait seperti yang ada di Dinas Sosial yaitu P2TP2A (Pusat Pelayanan terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak), LK3 (Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga) dan lainnya,” bebernya.

Agus berharap jika ada permasalahan terkait pengasuhan anak, pembelajaran anak dan hal-hal yang perlu dikonsultasikan terkait anak dan keluarga, maka masyarakat bisa datang ke Puspaga ini. “Agar kami bisa memberikan layanan-layanan yang bisa mensejahterakan atau mengedukasi keluarga dan anak supaya tidak ada kekerasan pada anak. Semoga Kota Probolinggo terbebas dari kekerasan dan penelantaran anak dan keluarga, juga Kota Probolinggo menjadi Kota Layak Anak yang selayaknya dan semaksimal mungkin,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Paud Darussalam Kelurahan Kebonsari Kulon Diastuti Vidia Pancawati merasa bersyukur dan terbantu karena lembaganya dilibatkan pada pra launching Puspaga.

“Dari sini saya tahu ada wadah yang bisa menjembatani keluhan-keluhan kami terutama selaku pendidik yang memiliki anak didik yang berkarakter berbeda diantara teman-temannnya. Kami bisa berdiskusi dan berkonsultasi dengan psikolog, kami bersyukur bisa mencurahkan pertanyaan yang selama ini ada di pikiran kami terutama bagi anak yang berkebutuhan khusus,” ungkapnya. Ia juga akan membagikan informasi ini, baik kepada teman, rekan bahkan ke masyarakat luas tentang keberadaan Puspaga.

 

***Onoy

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button