Artikel/OpiniRagam

Mengintip Short-Term Financing : Antara Kemudahan dan Resiko

Oleh : Silmi *)

BeritaNasional.ID  Short-Term Financing atau yang biasa dikenal dengan pembiayaan jangka pendek merupakan pembiayaan yang jatuh tempo pembayarannya dalam jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun. Pembiayaan jangka pendek dapat digunakan untuk memenuhi fluktuasi musiman dan sementara pada posisi dana perusahaan serta untuk memenuhi kebutuhan permanen bisnis. Misalnya, pembiayaan jangka pendek dapat digunakan untuk menyediakan tambahan modal kerja perusahaan, membiayai aset lancar, atau menyediakan pembiayaan sementara untuk proyek jangka panjang.

Penyedia dana dari pembiayaan jangka pendek bisa dari bank, kredit perdagangan, wesel, perusahaan peminjam dana (komersial), surat sanggup (komersial paper), jasa leasing, lembaga kredit online dan lain sebagainya. Sebelum peminjam memilih sumber penyedia dana dari pembiayaan jangka pendek, maka pihak peminjam harus mempertimbangkan beberapa hal terlebih dahulu dengan resiko yang paling minim, seperti besaran biaya yang ditetapkan oleh pihak penyedia dana, pengaruh pinjaman terhadap peringkat kredit perusahaan, keandalan sumber dana untuk pinjaman dimasa depan, pembatasan pinjaman dari penyedia dana karena beberapa penyedia dana biasanya memberikan batasan bagi peminjam dengan tingkat modal bersih ditingkat minimum tertentu, fleksibilitas dari penyedia dana untuk memberikan pinjaman sesuai kebutuhan secara berkala, tingkat kondisi market value yang diharapkan dimasa depan, tingkat inflasi, posisi profitabilitas dan likuiditas lembaga penyedia dana dan stabilitas operasional perusahaan.

Jika dibandingkan dengan pembiayaan jangka panjang, ada beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh pembiayaan jangka pendek, diantaranya biaya administrasi cenderung lebih murah, peraturan serta syarat kontrak pembiayaan yang lebih mudah diatur, dan cenderung lebih fleksibel.

Disamping kelebihan-kelebihan tersebut ternyata terdapat beberapa resiko yang akan ditanggung oleh penerima pembiayaan jangka pendek, diantaranya suku bunga yang lebih sering berfluktuasi, terjadinya pembiayaan kembali, dan peminjam yang mengalami masalah likuiditas akan terhambat dalam pembayaran sehingga menyebabkan tunggakan pembayaran, dampaknya akan mengakibatkan tingkat bunga yang semakin tinggi jika tidak segera dilakukan pencicilan pembayaran.

Pembiayaan jangka pendek memang merupakan solusi yang cepat dan handal dalam menyelesaikan persoalan kebutuhan dana dari pihak peminjam dana, akan tetapi didalam kehandalan tersebut ada beberapa resiko yang harus dipertimbangkan oleh peminjam dana sebelum menentukan pilihan untuk mengambil keputusan terlibat dalam skema pembiayaan jangka pendek.

Setelah membaca artikel ini diharapkan pembaca bijak dalam mengambil keputusan keuangannya, terutama dalam keputusan pembiayaan jangka pendek. (Ay/BERNAS)

*)Biodata Penulis :
Nama : Silm
Status : Dosen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Andalas
Email : silmi@eb.unand.ac.id

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button