BondowosoHeadlineJawa TimurNasional

Pasca Konflik di Kaligedang, DPR RI dan Forkopimda Bondowoso Hadir Temui Warga

BeritaNasional.id, BONDOWOSO — Pemerintah Kabupaten Bondowoso bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta Anggota DPR RI Ir. H.M. Nasim Khan, melakukan kunjungan langsung ke Desa Kaligedang, Kecamatan Sempol, Bondowoso, yang tengah berproses menjadi Kecamatan Ijen. Kunjungan ini merupakan langkah nyata untuk meredam ketegangan dan memulihkan situasi pasca konflik sosial yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.

Dalam insiden sebelumnya, situasi sempat memanas dengan aksi pembakaran dan penyanderaan yang melibatkan sejumlah oknum TNI. Merespons situasi tersebut, Pemerintah Pusat dan Daerah bergerak cepat untuk meredam gejolak dan membangun kembali jembatan komunikasi antara masyarakat, aparat, dan pemangku kebijakan.

Kunjungan tersebut dipusatkan di Balai Desa Kaligedang pada Sabtu siang (24/05). Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Bondowoso H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag., Kapolres Bondowoso, Dandim 0822, ADM Perhutani, perwakilan dari PTPN I Regional 5, serta sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Bupati Hamid Wahid menyampaikan bahwa kehadiran jajaran pemerintah merupakan wujud kepedulian dan komitmen bersama untuk menjaga suasana damai dan membangun komunikasi yang konstruktif dengan masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya silaturahmi sebagai kunci utama dalam menyelesaikan konflik dan mencegah perpecahan.


“Kami hadir di sini bukan hanya untuk menyelesaikan masalah, tetapi untuk mendengarkan langsung suara masyarakat, mencari akar persoalan, dan mencarikan solusi yang adil dan berkelanjutan. Dalam waktu dekat, kami akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan seluruh unsur terkait, baik dari pihak pemerintah, PTPN, Perhutani, tokoh agama, maupun masyarakat sipil,” ujar Bupati.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tengah memetakan secara menyeluruh berbagai persoalan yang terjadi agar bisa dituntaskan sampai ke akarnya.

Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Ir. H.M. Nasim Khan, yang turut hadir dalam agenda tersebut menyampaikan dukungannya terhadap langkah cepat dan tegas yang diambil oleh Pemkab Bondowoso. Ia juga menekankan pentingnya proses legalitas administratif dalam perubahan status Kecamatan Sempol menjadi Kecamatan Ijen.

“Secara hukum, proses penetapan batas wilayah telah selesai dan dimenangkan oleh Kabupaten Bondowoso. Pengadilan sudah inkrah. Sekarang kita menunggu proses finalisasi dari Kementerian Dalam Negeri untuk memformalkan pemekaran Kecamatan Ijen,” jelasnya.

Nasim Khan juga menyoroti besarnya potensi strategis yang dimiliki kawasan Ijen, baik dari sisi sumber daya alam, energi panas bumi, hingga potensi pariwisata kelas dunia seperti Geopark Ijen.

“Ijen adalah mutiara Bondowoso. Kita memiliki pembangkit listrik tenaga uap, potensi pertanian dan kehutanan, serta Geopark dengan panorama yang luar biasa. Potensi ini harus kita kelola secara sinergis untuk mendorong Bondowoso sebagai episentrum ekonomi, pariwisata, dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Dalam sesi dialog dengan warga, Nasim Khan memastikan bahwa pemerintah akan mengedepankan pendekatan musyawarah mufakat. Seluruh permasalahan, termasuk yang melibatkan lahan garapan dan keberadaan perusahaan negara seperti PTPN dan Perhutani, akan diselesaikan secara tabayun (klarifikasi terbuka), transparan, dan adil.

“Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban kebijakan yang tidak berpihak. Semua unsur akan dilibatkan. Tidak boleh ada lagi konflik horizontal. Kita cari solusi yang saling menguntungkan, tidak ada yang dirugikan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Forkopimda Bondowoso sepakat untuk menjadikan wilayah Ijen sebagai kawasan prioritas pembangunan berkelanjutan. Langkah awal dimulai dengan percepatan pemekaran kecamatan, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur dasar, pembukaan peluang investasi, hingga program regenerasi sosial-ekonomi bagi masyarakat.

“Kita ingin warga Kaligedang dan sekitarnya menjadi subjek utama pembangunan. Tidak boleh ada lagi ketimpangan, tidak boleh ada yang tertinggal. Kami akan hadir terus di tengah-tengah masyarakat,” pungkas Bupati Hamid Wahid.

Dengan semangat persatuan dan kolaborasi lintas lembaga, Bondowoso kini tengah membangun pondasi baru: rekonsiliasi pasca-konflik, pemekaran administratif, dan kebangkitan kawasan Ijen sebagai pusat ekonomi dan pariwisata strategis. Pemerintah pusat dan daerah, bersama masyarakat, berikhtiar menjadikan krisis sebagai peluang menuju masa depan yang lebih adil, damai, dan sejahtera.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button