Penganan Masa Lalu Aceh Eksis Kembali di Sebuah Kafe di Bireuen
BeritaNasional.id, Bireuen – Sejumlah kaum pemuda dan pemudi terlihat duduk di salah satu caffe Reumoh tuha Rostary, Caffe tersebut terletak di pinggiran jalan utama lintas Bireuen Takengon, di pusat kota Kabupaten Bireuen Aceh
Mereka datang dari berbagai masyarakat Bireuen khususnya, dan juga masyarakat luar daerah untuk menghabiskan sore dengan menu masa lampau di warung yang dibuka dalam tahun ini Terlihat juga warga luar Bireuen yang bersantai di lokasi yang sama, Minggu.{16/10/2022}
Untuk menuju ke lokasi tersebut, Anda bisa menggunakan rute nasional Jalan Medan – Banda Aceh. Menuju arahan jalan Aceh Tengah Takengon.
Setibanya di Masjid Agung Bireuen lihatlah caffe tersebut pas terletak depan masjid ittersebut hingga menemukan kafe dengan konsep masa lalu di sisi kanan.
Di situlah kafe dengan nama Reumoh Tuha (Rumah Tua) berada.
Di Reumoh Tuha ini juga seluruh bahan bekas menjadi bernilai guna. Lihat saja misalnya, tempat duduk biasa seperti kayu, dan di hiaskan dengan beberapa lampus hiasan model jameun,
Untuk penganan juga mengacu ke masa lampau. Beberapa di antaranya ada ie raminet (air limun), aneka jus, teh, dan minuman jahe.
Ada pula pilihan lainnya, antara lain air nira, dughok, timphan (lepat), jagung dicampur kelapa, ubi rebus, mi Aceh, dan sirih.
Semua menu tersebut populer dalam penganan masyarakat Aceh tahun 1960-1980.
Peunajoh awak awai (makanan orang masa lalu). Ini kekuatan kami. Sehingga orang suka datang kemari,” katanya.
Salah seorang warga Lhokseumawe, Muhammad Ikhsan mengatakan bahwa dia datang bersama temannya Riski Maulizar setelah kafe itu menjadi buah bibir di media sosial. Banyak foto masyarakat lokal maupun Non Lokal di kafe itu yang tampil di linimasa beragam media sosial.
“Jadi penasaran juga. Maka saya khusus datang kemari,” katanya.
Menurutnya, harga makanan terbilang masih terjangkau. Ia juga mengapresiasi konsep kafe itu. Namun, dia menyarankan agar lahan parkir lebih luas, sehingga mudah memarkirkan kendaraan roda empat.
“Ini menjadi kekuatan kafe ini. Konsep penganan masa lalu. Saya pikir, ini akan menarik buat semua orang,” pungkasnya.{Rizki M}